Gita Savitri Sebut Childfree Bisa Membuatnya Awet Muda, Benarkah? Ini Kata Para Ahli
- Instagram @gitasav
VIVA Lifestyle – Gita Savitri lagi-lagi membuat heboh media sosial, usai membuat pengakuan mencengangkan perihal memiliki momongan. YouTuber yang kini menetap di Jerman itu, mengungkapkan bahwa childfree atau tidak memiliki anak menjadi salah satu cara alami yang dinilai ampuh untuk mencegah anti penuaan alias awet muda.
Lantas, benarkan tidak memiliki anak merupakan anti aging alami yang bisa dilakukan para wanita yang mendambakan wajah awet muda bak remaja? Daripada penasaran, simak ulasan artikel selengkapnya berikut ini.
Akui Tak Punya Anak Bisa Bikin Awet Muda
Gita Savitri kembali menuai sorotan publik, usai kontroversi yang dibuatnya perihal soal momongan belum lama ini. Bermula dari salah seorang warganet yang mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang memperlihatkan balasan Gita Savitri terhadap komentar Instagramnya di akun @Askrfless, Senin 6 Februari 2023.
Komentar Gita Savitri
- Tangkapan layar
“Menurut kalian real nggak sih punya anak itu bikin cepet tua? Ini bukan bahas soal perawatan kulitnya dulu, I mean... stressnya lebih berat banget kalau punya anak ketimbang yang nggak (cuma pikiranku loh ya). No salt,” tulis warganet yang mengunggah komentar Gitasav.
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat ada salah satu warganet yang memuji Gita yang wajahnya terlihat awet muda meskipun sudah menginjak usia 30 tahun.
“Aku yang umur 24 kalah sama kak Git, padahal udah 30 (emoji sedih) Awet muda banget si,” kata salah satu warganet yang berkomentar.
Alih-alih bakal dibalas dengan jawaban yang tepat, Gita Savitri justru menuai kontroversi usai mengatakan bahwa, tak memiliki anak bisa membuatnya awet muda dan menjadi cara alami untuk mengurangi penuaan pada wajah.
“Tidak punya anak memang anti penuaan alami,” tulis Gita Savitri membalas komentar warganet.
Gita juga menerangkan, tanpa kehadiran seorang anak di rumah seseorang bisa tidur dengan nyenyak selama 8 jam setiap harinya tanpa stres lantaran harus mendengar isakan tangis anak kecil.
“Kamu bisa tidur 8 jam setiap hari, nggak stres dengerin anak-anak teriak. Dan pas kamu punya kerutan, kamu punya uang buat suntik botox,” kata YouTuber yang memilih untuk childfree alias tidak memiliki anak itu.
Lantas, benarkah tanpa memiliki seorang anak kita bisa tampil awet muda?
Kata Para Peneliti Soal Childfree Bisa Bikin Awet Muda
Ilustrasi awet muda.
Melansir laman dari NY Post, ada salah satu riset yang telah dilakukan oleh peneliti di Universitas George Mason, Virginia, Amerika Serikat membuktikan bahwa memiliki anak membuat DNA wanita menua.
Dalam hal ini para peneliti meriset telomere, yang merupakan bagian penting dari sel manusia yang mampu memengaruhi bagaimana sel manusia menjadi menua.
Riset terhadap telemore ini melibatkan 2000 responden wanita yang memiliki usia kisaran 20-44 tahun.
Melansir dari salah satu sumber, bahwa telemore ini bagaikan topi pelindung yang adanya hanya di ujung untai DNA. Di mana fungsinya itu untuk melindungi kromosom.
Seperti diketahui seiring pertambahan usia manusia nantinya, telemorenya tentu akan semakin pendek.
Oleh sebab itu, para ahli sangat yakin bahwa semakin panjang telemore manusia, maka kesehatannya lebih baik dan umurnya pun akan panjang.
Wanita yang memiliki seroang anak tentu telemorenya lebih pendek. Dan semakin banyak anak yang dimiliki, telemore wanita akan jauh semakin pendek.
"Kami menemukan bahwa wanita yang memiliki lima anak atau lebih memiliki telemores yang lebih pendek dibandingkan yang tidak punya anak dan relatif lebih pendek dibandingkan yang punya anak satu, dua, tiga atau empat," terang salah satu peneliti Anna Pollack.
Namun, studi lain justru menunjukkan hasil yang berbeda. Di mana hasilnya ini menyatakan bahwa seseorang yang punya anak tidak selalu membuat wanita tidak panjang umur atau cepat tua.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal menopause ini pun menjelaskan, bahwa wanita yang melahirkan di usia di atas 30an punya kemungkinan tiga kali lebih besar untuk memiliki tanda 'umur panjang' pada DNA-nya.
Mereka yang terlibat dalam riset ini merupakan para wanita yang memiliki anak pertama di usia 33 tahun.
