'Bentuk' Payudara Melalui Bedah Plastik, Berapa Biaya Dibutuhkan?

Ilustrasi payudara
Sumber :
  • Pixabay/ Foundry

VIVA Lifestyle – Kanker payudara masih menjadi kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Banyak perempuan harus menjalani operasi pengangkatan kanker pada payudara yang tak jarang mengubah bentuk asli payudara atau bahkan membuat payudara menjadi hilang.

Jangan Putus Asa! Kanker Serviks Bisa Disembuhkan, Asal...

Menurut data yang dirilis The Global Cancer Observatory per tahun 2020, kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 65 ribu. Salah satu cara 'mengobati' kanker tersebut dengan melakukan pembedahan agar sel ganas tidak menyebar dengan pembedahan.

Jenis pembedahan yang memungkinkan dilakukan adalah mastektomi, dengan mengangkat jaringan payudara menyeluruh. Tentu hal ini menjadi momok tersendiri bagi sebagian wanita karena berkaitan erat dengan menurunnya kepercayaan diri dan kualitas hidup pasca kanker. 

Dede Yusuf Sebut Ibunda Sosok Tangguh, Alami Serangan Jantung hingga Sempat Idap Kanker

Ilustrasi payudara, perut rata dan bra olahraga

Photo :
  • Pixabay/ Pexels

Bedah rekonstruksi payudara hadir sebagai jawaban untuk mengatasi hal tersebut. Inovasi rekonstruksi payudara bukan hanya menjadi solusi estetika, tetapi juga sarana peningkatan kualitas hidup para penyintas kanker payudara.

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Bedah plastik rekonstruksi adalah cara yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk dan fungsi tubuh yang abnormal, termasuk payudara. Salah satu jenis bedah plastik rekonstruksi yang direkomendasikan adalah DIEP (deep inferior epigastric perforators) Free Flap.

"Pada rekonstruksi DIEP Flap, kira-kira pemulihan 5 hari karena perlu pastikan sambungan (jaringan) baik dan hidup. Perlu monitor lebih baik. Flap ini tidak perlu ganti, lebih natural kalau diraba," tutur Spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RS Pondok Indah, dr. Mohamad Rachadian Ramadan, Sp.B.P.R.E., SubSp.M.O.(K)., dalam temu media di Jakarta, Jumat 3 Februari 2023.

Cara lain bedah plastik rekonstruksi ini dengan implan memakai silikon medis. Namun, kekurangan dari tehnik ini karena silikon termasuk benda asing bagi tubuh serta harus diganti dalam 10-15 tahun, dan teksturnya tidak alami.

Ilustrasi payudara

Photo :
  • vecteezy

Berbeda dengan DIEP Free Flap yang memakai lemak dan jaringan kulit tubuh, yakni perut. DIEP Flap ini lebih minim infeksi dibandingkan pemasangan implan sehingga dalam jangka panjang biayanya pun lebih rendah.

"Kalau BPJS ditanggung seperti RS utama, tapi harus tipe A ke atas, harus RSCM, RS besar ada mikroskop, Alat lengkap. Dengan dirawat 5 hari, dokter spesialis 2, (biaya) di atas Rp50 juta. Lebih mahal dari sesar," tuturnya.

Meski begitu, dokter Rachadian mengatakan masih banyak penyintas kanker payudara yang enggan melakukan bedah plastik rekonstruksi. Salah satunya karena budaya timur yang membuat pasien merasa 'cukup' dengan kondisinya usai menjalani pembedahan payudara.

"Kalau boleh tebak, ketika ditawarkan opsi tersebut, rata-rata nggak mau pasien, mungkin 1 di antara 5 (yang mau)," jelasnya.

Dokter Rachadian menganjurkan agar bedah plastik rekonstruksi ini dilakukan dengan konsultasi pada dokter yang profesional. Sebab, ada beberapa kondisi yang tak memperbolehkan bedah plastik dilakukan, termasuk kanker stadium 4.

"Kalau sakit berat misal gangguan pembuluh darah, malnutrisi, lagi COVID-19, itu nggak bisa. Usia tua, kontraindikasi relatif. Saya pernah operasi umur 60-an. Lalu, tumor stadium 4, gimana? Masih bisa rekonstruksi kalau mau, tapi mungkin ada risiko tumbuh tumor lagi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya