Selain Salmon, Ikan Lokal Murah Ini Bernutrisi Tinggi Buat Si Kecil
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Konsumsi protein hewani tengah digencarkan oleh pemerintah dalam upaya mencegah stunting pada anak. Terlebih, sumber protein hewani di Indonesia sangat beragam dengan harga yang terjangkau, termasuk berbagai olahan dengan bahan dasar ikan.
Guru Besar Ilmu Gizi IPB University dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, M.S., mengatakan bahwa ikan mengandung tinggi omega-3 dibanding jenis protein hewani lainnya. Sumber omega-3 ini merupakan jenis asam lemak baik yang dibutuhkan tubuh dan menjaga peredaran darah tetap lancar.
Sayangnya, masih banyak anggapan bahwa kandungan omega-3 ini dimiliki oleh ikan tertentu saja, salah satunya salmon. Pada penelitian awal, ikan salmon memang terbukti mengandung omeg-3 yang tinggi. Namun seiring berjalannya waktu, penelitian kian berkembang di mana ikan lokal dengan harga terjangkau pun memiliki kandungan omega-3 yang baik.
"Bicara itu omega-3 itu, kalau pengetahuan tradisional, ikan laut dalam di Eropa, salmon, memang tinggi omega-3. Tapi sekarang sudah banyak penelitian lain seperti ikan tuna, ikan kembung, ikan sarden, tinggi omega 3," kata Prof Hardinsyah dalam press launch Sarden ABC Bumbu Serundeng Siap Goreng, di Jakarta, Kamis 26 Januari 2023.
Omega-3 ini merupakan sumber asam lemak yang dibutuhkan tubuh agar peredaran darah tetap lancar dengan fungsi lemak 'baik' yang mencegahnya mengental. Dengan kondisi peredaran darah yang baik, maka risiko berbagai penyakit dapat dicegah.
"Dalam berbagai penelitian pada orang eskimo, mereka kalau luka, darah lambat menutup karena bagus peredaran darahnya. Itu juga mencegah risiko penyakit pembuluh darah dan fungsi saraf," tambahnya.
Selain itu, omega-3 terbukti bermanfaat untuk perkembangan otak janin apabila sang ibu rutin mengonsumsi ikan semasa kehamilannya. Serta bagi orang dewasa, omega-3 dalam ikan ini sangat berkhasiat dalam mencegah gangguan saraf.
"Penting untuk ibu hamil karena otak dibentuk dari kehamilan sampai usia balita. Bahkan di remaja, pentingnya itu untuk perkembangan otak. Di lansia, bagaimana supaya fungsi saraf tidak sebabkan depresi dan berisiko alzheimer. Di samping itu, aliran darah bagis, untuk fungsi otak dan cegah risiko penyakit," terangnya.
Maka dari itu, konsumsi ikan dianjurkan rutin bagi seluruh lapisan usia karena manfaatnya yang sangat baik bagi kesehatan. Tentu, asupan ikan ini juga perlu bervariasi dengan menambah porsi gizi seimbang dari karbohidrat dan sumber serat. Lantas, berapa anjuran konsumsi ikan dalam sehari?
"Seratus sampai 150 gram daging saja, bukan kepalanya, itu per hari. Kalau mau untuk kecerdasan anak, minimal 4x seminggu baru berefek. Kalau nggak, ya manfaat gizi aja, ada protein, lemak, iya. Cegah penyakit dan kurangi risiko penyakit dari ikan itu harus jadi kebiasaan (makan), seperti ikan kembung, tuna," bebernya.
Menurut Prof Hardin, rutin mengonsumsi ikan sudah terbukti membantu kesehatan lebih baik, dari contoh masyarakat di Jepang. Di kepulauan Okinawa, Jepang, masyarakatnya gemar konsumsi ikan dan sayur sehingga panjang umur serta kesehatan terjaga. Makanya, konsumsi ikan yang rutin dalam seminggu pun mencegah terjadinya penyakit jantung koroner yang memicu kematian.
"Di Indonesia pembunuh nomor satu itu penyakit jantung koroner. Bisa disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah, pecah pembuluh darah. Dengan rajin makan ikan, bisa turunkan risiko seperlima kematian karena penyakit jantung koroner," tambahnya.
Ikan sendiri juga didominasi dari kandungan yang tinggi lemak baik alias omega 3 seperti dalam sarden. Di ikan sarden, kandungan asam lemak dalam bentuk omega 3 itu membantu melancarkan pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya penyakit jantung serta pembuluh darah.
"Ada omega-3, itu sejenis asam lemak, kita butuh lemak tapi jangan yang tidak sehat. Dengan lemak jahat tadi, lebih dikit, lalu diisi asam lemak yang baik bikin darah jadi encer. Kalau kental darah itu memendekan usia," tambahnya.