Vaksin Booster Kedua Diberikan ke Masyarakat Umum, Apa Efek Sampingnya?

Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis kedua booster vaksinasi IndoVac.
Sumber :
  • IG @jokowi

VIVA Lifestyle – Program vaksinasi booster kedua COVID-19 bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas telah dimulai pada 24 Januari 2023 secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendistribusikan tiket kepada jutaan masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster.

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Dalam mendukung pelaksanaannya, tiket vaksin booster kedua telah didistribusikan secara bertahap mulai hari ini, kepada kurang lebih 54 juta masyarakat umum yang sudah booster pertama, eligible (sudah melewati 6 bulan) untuk mendapatkan tiket booster kedua. Scroll untuk info selengkapnya.

“Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan tiket, segera datang ke fasyankes atau pos vaksinasi terdekat di daerah masing-masing,” Kata Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril dalam keterangan persnya, dikutip Kamis 26 Januari 2023. 

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Ilustrasi vaksin booster

Photo :
  • VIVA/ David Rorimpandey

Sama seperti syarat vaksinasi sebelumnya, tiket vaksinasi diutamakan untuk mereka yg sudah lebih dari 6 bulan mendapatkan vaksinasi booster pertama. Sementara secara bertahap seluruh sasaran dengan usia lebih dari 18 tahun, akan mendapatkan tiket booster kedua.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Syahril menjelaskan, pemberian booster kedua dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan. Hal ini sesuai dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan pengendalian COVID-19 pada masa transisi Menuju Endemi.

Mengingat pentingnya pemberian vaksinasi booster, dr. Syahril mengimbau kepada seluruh Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten/kota, agar segera melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster kedua di daerahnya masing-masing.

“Dengan demikian, target minimal 70 persen masyarakat sudah mendapat dosis primer lengkap dan minimal 50 persen masyarakat sudah mendapat vaksinasi dosis booster dapat segera tercapai,” ujar dr. Syahril.

Efek Samping Vaksin
Mengenai jenis vaksin, dr. Syahril menyebutkan Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan 9,3 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai jenis dan merek, termasuk vaksin produksi dalam negeri, vaksin merah putih seperti Indovac dan Inavac. Lantas, adakah efek samping vaksinasi booster kedua dari jenis-jenis vaksin tersebut?

Dikutip laman COVID19, tidak semua orang yang divaksinasi COVID-19 mengalami reaksi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Jika muncul reaksi atau KIPI, itu adalah sesuatu yang wajar. 

Ilustrasi vaksin COVID-19.

Photo :
  • Pexels/Maksim Goncharenok

KIPI biasanya bersifat ringan dan sementara, antara lain nyeri pada lengan, di tempat suntikan, sakit kepala atau nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, dan demam (ditandai dengan suhu di atas 37,8° C). Serta, dapat juga mengalami gejala mirip flu dan menggigil selama 1-2 hari.

Jika merasa tidak nyaman usai vaksinasi, Anda sebaiknya beristirahat. Jika dibutuhkan, Anda dapat menggunakan obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan dan minum air putih dengan cukup. Jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin.

Ingat, KIPI atau reaksi yang muncul setelah vaksinasi jauh lebih ringan dibandingkan terkena COVID-19 atau komplikasi yang disebabkan oleh virus COVID-19.

Kombinasi Jenis Vaksin
Jenis dan kombinasi vaksin yang dapat digunakan untuk booster kedua yang tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum yang ditetapkan pada tanggal 20 Januari 2022. Seluruh kombinasi ini dipastikan aman dan berkhasiat karena telah mendapatkan EUA dari Badan POM dan rekomendasi ITAGI. 

Pemberiannya akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah. Berikut daftar lengkapnya:

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Seorang warga disuntik vaksin COVID-19 buatan Moderna di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
– Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya