Vaksin COVID-19 Anak 6 Bulan-5 Tahun Belum Dimulai, Kemenkes Fokus Penyakit Menular Lain

Ilustrasi vaksin COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Syahril membeberkan bahwa vaksinasi COVID-19 anak usia 6 bulan hingga 5 tahun belum dijalankan dengan menunggu peraturan dan kebijakan yang masih dipertimbangkan pemerintah.

Hal ini termasuk rekomendasi petunjukan pemakaian, dosis hingga jenis vaksin yang akan diberi pada anak. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ada pun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin dan rekomendasi vaksin COVID-19 anak di bawah usia 6 tahun.

Kendati begitu, Kemenkes tidak menjelaskan lebih rinci alasan belum memulainya operasionalisasi vaksinasi COVID-19 anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.

Ilustrasi vaksin.

Photo :
  • vstory

"Mudah-mudahan dapat kita umumkan tidak terlalu lama ya, termasuk jenis vaksinnya,” ujar Syahril dalam konferensi pers, Selasa 24 Januari 2023.

Vaksin COVID-19 pada anak sendiri masih jadi pertimbangan dengan para pakar agar tidak terburu-buru, mengingat kasus COVID-19 sudah melandai dan terkendali. Di sisi lain, kasus penyakit menular lainnya justru kian mengkhawatirkan dengan munculnya kasus polio hingga campak yang mewabah.

"Karena saat ini, kita juga sedang menghadapi prioritas program vaksinasi atau imunisasi yaitu campak, polio dan lainnya," tegas Syahril.

Terlebih pada vaksinasi booster pun, Syahril mengatakan bahwa anak-anak belum menjadi kelompok yang difokuskan pemerintah. Fokus vaksin booster, terutama dosis booster kedua atau dosis vaksin keempat, untuk usia 18 tahun ke atas.

Ilustrasi Vaksin COVID-19.

Photo :
  • Kaspersky

“Jadi untuk anak tetap mendapatkan vaksinasi pertama dan kedua. Jadi kami sampaikan prioritas vaksinasi booster kesatu dan booster kedua untuk usia di atas 18 tahun,” ucapnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan pemberian vaksin COVID-19 anak usia 6 bulan sampai 11 tahun.

Namun untuk pelaksanananya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mempertimbangkan dari berbagai aspek dan hal teknis lainnya.

Kebijakan dalam pemberian vaksinasi, Kementerian Kesehatan berpegang pada rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), termasuk juga pertimbangan vaksinasi COVID-19.

Vaksin COVID-19 (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selain itu, Kemenkes masih berkonsultasi terkait Vaksin COVID-19 dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi COVID-19 pada anak usia mulai 6 bulan," ujar Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, dalam keterangan persnya.

Vaksinasi Booster pada 2 Kelompok Rentan

100 Orang dirawat di RSCM Lantaran Judi Online, Menkes Minta Masyarakat Lakukan Ini

Ada pun, Kementerian Kesehatan mengapresiasi gerak cepat BPOM dalam mengeluarkan EUA untuk jenis vaksin Comirnaty Children untuk vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6 bulan sampai 11 tahun. ITAGI juga sudah memberikan persetujuan vaksinasi dengan tetap memperhatikan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan pada anak. 

Untuk Vaksinasi COVID-19, saat ini akselerasi capaian vaksinasi masih difokuskan pada meningkatkan capaian Booster untuk dewasa usia atas 18 tahun, mengingat kelompok ini adalah kelompok yang memiliki mobilitas tinggi.

Kemenkes dorong Produksi Obat dalam Negeri agar Tak Bergantung Produk Impor

Sementara, booster kedua lansia yang saat ini capaiannya masih di angka 68 juta atau sebesar 29,31 persen. Karena penularan dan kematian akibat virus tinggi saat usia senja ini maka pemerintah menggencarkan booster pada lansia.

Kadin Dorong Kemenkes Kaji Ulang Aturan soal Kemasan Rokok Polos
Ilustrasi tuberkulosis.

WHO Tetapkan TBC Penyakit Menular Paling Mematikan

Dalam laporan WHO baru-baru ini diketahui sebanyak 10,8 juta orang terjangkit TBC tahun lalu dan baru 8,2 juta yang terdiagnosis.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024