Kisah Pilu Wanita Alami Penuaan Dini Sejak Usia 10 Tahun Gegara Biduran

Puspa Sari, wanita 30 tahun yang alami sindrom penuaan dini sejak usia 10 tahun
Sumber :
  • Tanggapan layar video YouTube

VIVA Lifestyle – Seorang wanita asal Sumatera harus mengalami perubahan drastis pada kulit wajah dan tubuhnya akibat mengidap sindrom yang cukup langka. Wanita kelahiran tahun 1994 itu mengaku sempat kebingungan dengan kondisinya yang sudah berlangsung sejak usia 10 tahun.

8 Makanan yang Mempercepat Penuaan Dini, Hindari Sekarang!

Puspa Sari, wanita 30 tahun yang mengalami sindrom penuaan dini sejak usia 10 tahun, harus menelan pahitnya perubahan tubuh yang drastis. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Jika di usia 30 tahun banyak wanita memiliki kulit wajah yang masih kencang, lain cerita dengan Puspa Sari yang harus menerima nasib pada kulit wajah yang kendur bak wanita usia 60 tahun.

5 Kebiasaan "Sehat" yang Justru Mengakibatkan Penuaan Dini pada Wanita, Cek Faktanya!

Rupanya, perubahan tubuh pada Puspa dirasakannya sejak sangat dini namun diagnosa dan pengobatannya tak didapatkan sejak dini.

Terlebih, kondisi perubahan kulit tubuh yang menua terlalu dini, diawali sejak Puspa mengalami biduran.

Ustaz Maulana Ungkap Tanda-Tanda Orang Meninggal, Terjadi Penurunan Posisi di Dua Area Wajah Ini

"Usia mulai 10 tahun, awalnya masih sama (tampilan sebelum 10 tahun). Penuaan mulai dari telinga. Telinga aku lembek nggak kayak seperti biasa. Awalnya biduran pertamanya. Pas diperiksa, katanya alergi biasa. Lama kelamaan, telinga udah lembek," paparnya, dikutip dari tayangan konten di kanal YouTube televisi swasta.

Puspa tak memungkiri bahwa akses pengobatan dan diagnosa penyakitnya sangat minim karena kediamannya yang jauh dari perkotaan.

Puspa mengaku tinggal di pedesaan yang menjadi perbatasan dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Di wilayah itu, Puspa mengatakan bahwa pengobatan yang diberikan tak kunjung sembuh hingga diketahui penyakitnya saat tamat sekolah.

"Kasih obat terus, udah konsumsi obat dari usia 10 tahun. Pas tamat SMA, baru ketahuan ini sindrom langka, kata dokter, progeria," kata Puspa.

Progeria, atau yang juga dikenal dengan sebutan Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HPGS), adalah kondisi kelainan atau cacat bawaan pada bayi.

Progeria merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi dan merupakan penyakit langka didunia. Di seluruh dunia, hanya 1 dari 4 juta bayi yang dilahirkan dengan kondisi ini. 

Progeria disebabkan oleh kelainan genetik yang membuat penderitanya mengalami penuaan dini dengan kondisi fisik penderita seperti mengalami lompatan usia hingga 8 kali orang normal.

Penyakit bawaan langka ini menyebabkan anak mengalami penuaan dini sejak 2 tahun pertama kehidupannya. Anak yang menderita progeria biasanya mengalami kebotakan, memiliki kulit yang keriput, dan tubuhnya berukuran lebih kecil daripada anak seusianya.

"Tangan seperti orang tua tapi lebih mulus. (Kulit) tangan kena (efeknya) sedikit. Leher (kena), badan sedikit aja (berubah), nggak seperti di muka," ujar Puspa.

Dari suara sendiri, Puspa masih menunjukkan kesamaan sesuai dengan usianya. Puspa juga mengaku bahwa organ yang lain masih sama seperti usianya.

Namun, tak dipungkiri, perubahan fisiknya membuat Puspa kesulitan mencari kerja lantaran mayoritas di Indonesia mendahulukan penampilan yang menarik dalam berbagai profesi. Bahkan, Puspa pun sempat mendapat perundungan di bangku sekolah.

"Aku kelas 5 SD, telinga aku lembek. Temen-temen bilang, ih puspa leher dan telinganya kayak nenek-nenek, lembek. Aku kejar, aku lempar batu. Nggak sakit hati," ucapnya.

Di masa remajanya pun, Puspa menjalani hubungan asmara selayaknya remaja pada umumnya. Terlebih, di usia dewasa, Puspa juga sempat bekerja di Malaysia sebagai koki untuk memiliki pengalaman kerja sendiri.

Beruntung, Puspa yang beranjak dewasa tetap memandang dunia dengan sisi positif sehingga justru merasa percaya diri dengan kondisinya agar memotivasi mereka yang memiliki sindrom serupa.

"Kalau sekarang, di dunia real, nggak ada (bully). Di Instagram, banyak. Aku mau memotivasi orang-orang aja. Aku sudah di fase ini. Di luar sana ada yang belum tahu (kondisinya). Aku udah 18 tahun begini. Tapi banyak yang belum tahu kondisinya seperti aku," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya