Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat, IDAI Minta Masyarakat Waspada dan Segera Vaksin

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • freepik/lifeforstock

VIVA Lifestyle – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 31 provinsi di Indonesia tengah mengalami kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak sejak Desember 2022. Penyakit tersebut telah menyerang pasien dari segala usia.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Berdasarkan laporan Kemenkes, ada 3.341 kasus campak yang terjadi di 223 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Penyakit campak ini disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan melalui batuk dan bersin dari satu penderita ke yang lain.

Himbauan untuk waspada terhadap penyakit campak ini pun disiarkan ke seluruh negeri. Masyarakat diminta untuk memahami karakteristik gejala yang timbul pada pasien. Sebab, gejala campak bisa menyebabkan komplikasi  berupa pneumonia, diate, hingga meningitis.

UNRWA: Gaza Telah Menjadi Kuburan bagi Anak-anak Palestina

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Freepik

"Ini adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan wabah. Penyakit ini sangat mudah menular via udara. Ketika orang campak dia bernapas bisa menyebarkan virus, apalagi kalau batuk," kata Dr dr Anggraini Alam, SpA(K) selaku Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik IDAI, dalam media briefing, Kamis 19 Januari 2023.

Vadel Badjideh Mengaku Telah Menjaga Lolly Sejak di Inggris

Penularan penyakit campak umumnya terjadi sebelum muncul ruam di tubuh pasien hingga hari ke-4 setelah munculnya ruam.

Maka dari itu, dokter Anggraini menegaskan pentingnya vaksin campak untuk dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang lebih luas lagi. 

"Semakin tinggi kemampuan penukaran mikroorganisme, maka cakupan imunisasi campak ini juga harus makin tinggi. Dan karena penyakit ini adalah potensial wabah, Jadi harus dipantau oleh orang-orang sekitar dan yang menemukan penyakit juga harus melaporkan," tambahnya.

Vaksinasi campak kian menurun sejak 2015 hingga 2021 dari target yang semestinya. Hal itu disebabkan karena pelayanan kesehatan berfokus pada penanggulangan wabah virus COVID-19 dan pemerintah menggalakan vaksinasi untuk virus tersebut.

Ilustrasi vaksinasi anak.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

Akhirnya, kasus campak meningkat hingga 32 kali lipat berdasarkan pemantauan di minggu pertama hingga minggu ke-52 di tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pada 2021 dilaporkan ada 132 kasus sementara di 2022 ada 3.341 kasus.

"Semakin banyak yang tidak divaksinasi, semakin rentan risiko terinfeksi. Kekebalan pada infeksi juga bisa lupa karena tidak melanjutkan vaksinasi, atau dinamakan immunological amnesia," kata Dokter Anggraini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya