Vape dan Rokok Konvensional Punya 3 Persamaan yang Berbahaya Bagi Kesehatan
- pixabay/LindsayFox
VIVA Lifestyle – Tak sedikit anggapan yang menilai bahwa pemakaian vape jauh lebih baik dibanding rokok konvensional. Faktanya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) menepis hal tersebut dan mengatakan bahwa vape dan rokok konvensional memiliki tiga bahan utama yang sama berbahaya bagi kesehatan tubuh.
"Vape atau rokok elektronik itu ada tiga persamaan dengan rokok konvensional, sehingga kita katakan keduanya berbahaya," kata Agus dalam temu media daring, Kamis 19 Januari 2023.
Paling pertama, Agus menyoroti persamaan vape dan rokok konvensional dari kandungan nikotin yang dimiliki. Adanya nikotin di keduanya menjadikan pengguna vape dan rokok konvensional mengalami ketergantungan.
"Sama-sama mengandung nikotin. Artinya ada risiko adiksi dan penyakit kardiovaskuler," ujar Agus.
Agus melanjutkan bahwa persamaan kedua adalah bahan karsinogenik di dalam vape dan rokok konvensional. Meski kandungan di dalamnya berbeda, namun sifat bahan tersebut sama-sama karsinogenik yang memicu bahaya kanker.
"Di rokok konvensional, karsinogennya ada di dalam tar. Sedangkan vape ada pada cairannya yang mengandung logam berat," tambahnya.
Kesamaan terakhir, kata Agus, vape dan rokok konvensional memiliki bahan yang cenderung bersifat iritatif sehingga memicu organ tubuh terjadi peradangan. Peradangan tersebut bisa mengintai berbagai organ, termasuk paru-paru dan jantung yang bisa berdampak fatal.
"Ketiganya adalah sama-sama mengandung particulate matter yang bersifat iritatif dan memicu inflamasi. Sama-sama berbahaya rokok konvensional dan vape," tambahnya.
Particulate matter (PM) sendiri terbuat dari partikel padat dan tetesan cairan di udara. PM bisa muncul dari banyak tempat. Secara umum, semua jenis pembakaran atau aktivitas yang menghasilkan debu merupakan sumber PM, termasuk rokok.
Bahayanya pun tak main-main karena memicu polusi udara yang membahayakan bila dihirup terus menerus seperti memicu asma hingga penyakit paru obstruktif kronis. Dalam jangka pendek, dampak yang begitu terasa bisa terasa di saluran napas seperti batuk dan sesak napas, bahkan iritasi mata. Terkait polusi udara yang disebabkan oleh uap vape, Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) itu menilai dampaknya paling besar ada di dalam ruangan.
"Polusi udara akibat rokok itu kecil dibandingkan kendaraan. Tetapi di area tertutup yang banyak menggunakan vape maka indoor air pollution-nya akan tinggi," katanya.