IDAI Soroti Deret Masalah Gizi Anak Indonesia, Termasuk Nitrogen Cair Cikibul

Jajanan es ciki ngebul.
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube

VIVA Lifestyle – Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengatakan bahwa anak-anak Indonesia sangat rentan memiliki masalah terkait gizi yang dibutuhkan di masa tumbuh kembangnya.

5 Rekomendasi Makanan Lezat Khas Banyuwangi yang Kaya Gizi, Cocok Atasi Stunting

Bukan tanpa alasan, asupan gizi tepat yang dikonsumsi anak sangat berpengaruh untuk pertumbuhannya di masa mendatang yang sayangnya kerap terlewatkan di masa emas tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Piprim mengatakan bahwa salah satu masalah gizi yang telah lama disorot adalah stunting pada anak. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

Ingin Bayi Sehat dan Aktif? Coba 7 Pilihan Finger Food Bergizi Ini!

Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021 mengungkapkan bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Artinya, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia mengalami stunting sehingga asupan gizi seimbang sangat dianjurkan oleh IDAI.

Jajanan es ciki ngebul.

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube
Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

"Pemerintah kita sedang concern masalah stunting. Oleh karena itu, jargon yang digemborkan adalah konsumsi protein hewani adekuat dan banyak untuk anak-anak, khususnya para balita supaya tidak stunting," kata Piprim dalam Media Briefing virtual mengenai Jajanan Anak dan Kesehatan Pencernaan, Selasa, 17 Januari 2023.

Menurut Piprim, protein hewani terbukti mampu merangsang pertumbuhan sel-sel penting di tubuh anak terkait fisik, kognitif, serta psikisnya.

Namun, pemilihan makanan pada anak seringkali tidak memenuhi porsi seimbang, dengan kecenderungan tinggi lemak dan gula yang tidak sehat.

"Saklar pertumbuhan akan swicth on ketika asam amino esensial cukup di darah dan memang sumbernya hanya dari protein hewani bukan nabati. Khususnya anak-anak balita sangat diperlukan. Sayangnya, anak-anak makanan kudapannya adalah kebanyakan junk food, ultra proces food, dan tinggi tepung serta gula. Dari sisi kandungan makronutrisi saja sudah tidak mencukupi. Jadi susah cegah stunting," terangnya.

Chiki Ngebul

Photo :
  • ANTARA

Perbedaan antara balita normal dan stunting terlihat dari sisi tinggi badan. Balita stunting terlihat lebih pendek dari balita seusianya.

Namun, perbedaan yang tidak terlihat antara keduanya adalah otak anak stunting tidak terbentuk dengan baik dan dapat berdampak panjang.

Belum lagi, masalah lain yang saat ini sedang ramai menimpa anak-anak yakni jajanan yang tidak sehat dan membahayakan tubuh anak seperti ciki ngebul atau cikibul.

Jenis panganan ringan dengan kadar nitrogen cair yang tinggi terbukti sangat membahayakan nyawa anak-anak.

Jajanan es ciki ngebul.

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube

"Kedua, standard keamanan ternyata banyak yang tidak terpenuhi. Buktinya ada jenis makanan yang mengandung seperti nitrogen cair yang masuk ke lambung tentu bermasalah. Sudah makanan tidak sehat karena tidak mengandung pencegahan stunting, juga bermasalah bagi kesehatan," tambahnya.

Piprim melanjutkan bahwa adanya kasus cikibul yang memakan belasan korban anak-anak seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak.

Sebisa mungkin, seluruh pihak ikit andil dalam mengawasi makanan baik itu dari kebijakan pemerintah atau pun orangtua yang memberikan edukasi pada anak.

"Bahwa pengawasan terhadap isi makanan yang dikonsumsi dan keamanan harus jadi perhatian kita semua, baik dari masyarakatnya, pemerintahnya, ada juga BPOM. Ayo sama-sama jadikan wake up call (peringatan) agar kembali concern ke makanan yang menyehatkan anak-anak," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya