Jika Janin yang Meninggal Masih di Kandungan, Berbahayakah Kondisi Ibu?
- Pixabay/ Fotorech
VIVA Lifestyle – Pemeran sinetron Inikah Rasanya? Aji Yusman tengah menjadi sorotan para pengguna media sosial. Dirinya baru-baru ini mengungkap tidak mampu membayar persalinan sang istri yang mengalami masalah lantaran kondisi perekonomiannya.Â
Diungkap Aji Yusman, sang istri mengalami Early eklamsi atau peningkatan tekanan darah yang mencapai 200. Alhasil sang istri mengalami pendarahan hebat. Scroll selanjutnya ya.
Sampai akhirnya anak keempat Aji Yusman dan istri meninggal dalam kandungan. Usia janinnya pun masih kecil yakni enam bulan.
"Terhitung per hari ini, jenazah anak kami sudah berada di kandungan istri saya," kata Aji Yusman di Instagram, 7 Januari 2023.
Kondisi tersebut lantaran Aji Yusman tak memiliki biaya untuk operasi caesar sang istri. Tujuannya, untuk mengangkat jenazah janin agar keluar dari rahim sang istri.
Lantas dari sisi medis bagaimana dampak kondisi kesehatan sang ibu jika janin bayi yang sudah meninggal tidak diangkat? Melansir laman National Health Service, jika bayi seorang wanita meninggal sebelum persalinan, sang ibu biasanya akan ditawari obat untuk membantu menginduksi persalinan. Ini lebih aman bagi ibu daripada operasi caesar.
Jika tidak ada alasan medis bagi bayi untuk segera dilahirkan, dimungkinkan untuk menunggu persalinan dimulai secara alami. Keputusan ini biasanya tidak perlu segera dibuat, dan dimungkinkan untuk pulang dulu selama satu atau dua hari.
Dalam beberapa kasus, obat yang mempersiapkan tubuh wanita untuk proses induksi dapat direkomendasikan. Obat ini bisa memakan waktu hingga 48 jam untuk bekerja.
Lantas boleh berapa lama janin yang meninggal berada di dalam kandungan?
Di sisi lain, sebagian wanita mungkin saja perlu segera melahirkan karena alasan medis, namun sebagian lainnya dapat menunggu sampai kelahiran secara alami. Persalinan biasanya dimulai dalam kurun waktu 2 minggu setelah bayi meninggal dalam kandungan.
Apakah jika sudah lebih dari 3 hari berbahaya bagi ibu? Kembali lagi, ini tergantung dari kondisi medis sang ibu. Jika kondisi medis ibu tidak memungkinkan, ini dapat berisiko bagi sang ibu.
Pada dasarnya jika sang ibu tidak melakukan apa-apa, persalinan akan dimulai dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Pilihan lainnya adalah dengan menginduksi persalinan. Induksi persalinan segera mungkin akan disarankan jika sang ibu memiliki masalah kesehatan tertentu.