Sama-sama Mengandung Nikotin, Rokok Elektrik Tidak Lebih Aman dari Rokok Konvensional

Rokok elektrik atau vape.
Sumber :
  • pixabay/LindsayFox

VIVA LifestyleRokok elektrik atau dikenal dengan banyak sebutan lain seperti vape, vapoizer dan sebagainya, kerap dianggap sebagai alternatif lebih aman untuk merokok. Faktanya, rokok elektrik juga sama berbahaya dengan rokok konvensional.

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Dr dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc, Dokter Spesialis Paru, Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI, dan Ketua Satgas Covid PB IDI, menjelaskan bahwa perokok vape dan orang di sekitarnya tetap terpapar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau penyebab kanker.

Vape atau rokok elektrik.

Photo :
  • Shamieh Law
Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Zat ini bisa menimbulkan iritasi, peradangan, sesak bahkan risiko luka bakar akibat litium dalam alat rokok, meskipun kejadian ini jarang.

Selain itu, tambah dokter Erlina, rokok elektrik memiliki persamaan dengan rokok konvensional yaitu sama-sama mengandung nikotin yang bersifat karsinogenik, serta bahan-bahan toksik lainnya yang menimbulkan adiksi yang berbahaya untuk kesehatan di masa mendatang.

Dr. Tirta Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Bahaya Vape dan Pods!

“Rokok elektrik agar mudah lepas dari rokok konvensional, dan dapat membantu terlepas dari kecanduan rokok ternyata tidak. Dari data-data yang dikumpulkan bahwa rokok elektrik tidak dapat membentuk orang lepas kecanduan rokok,” jelas dokter Erlina dalam temu media secara virtual Sabtu, 14 Januari 2023.

Macam-macam bentuk rokok elektrik atau vape.

Photo :
  • dok. pixabay

Lebih lanjut dia menjelaskan, rokok elektrik mengandung bahan-bahan yang bersifat toksik seperti nikotin, propilen glikol, gliserin, dan perasa. Meski kadar nikotinnya bervariasi antara 14-87 mg per CC, namun menurut analisis FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat), dalam 100 hisapan ada 26-43 gram nikotin.

“Kandungan nikotin tadi, sekali hisap 0,3 nikotin. Kalau 30 kali hisapan kadarnya mencapai 1 mg, sama dengan satu rokok konvesional,” tegas dokter Erlina.

Kandungan lain yang juga berbahaya yang ditemukan di rokok elektrik adalah logam. Dari 5 jurnal menyebutkan bahwa kandungan logam di rokok elektrik seperti formaldehyde nitrosamin yang bersifat toksik dan karsinogenik.

“Toksisitas rokok elektrik nyata walaupun dianggap lebih aman padahal tetap berpotensi toksisitas, ada kandungan nikotin, glikol, aldehyde, logam yang ujung-ujungnya menimbulkan inflamasi atau peradangan di paru, saluran napas, bisa pengaruhi kerja jantung, kerusakan sel, dan karsiongenik,” tambah dokter Erlina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya