Suka Menggigit Kuku? Awas Ada Dampak Buruknya

Ilustrasi kuku tangan
Sumber :
  • Pixabay/ Huskyherz

VIVA Lifestyle – Menggigit kuku atau disebut juga onychophagia mungkin masih dilakukan oleh  banyak orang dan itu menjadi hal biasa, bahkan hingga 30% populasi melakukannya. Namun, jika kebiasaan menggigit kuku sudah kronis, kamu bisa merusak kuku dan kulit di sekitarnya. Belum lagi, memasukkan jari ke dalam mulut secara berlebihan berpotensi menginfeksi tubuh dengan bakteri.

Sering Nyeri Dada Sebelah Kiri? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Mengapa orang menggigit kuku?

menggigiti kuku

Photo :
  • inmagine
Kandungan Gula dalam Ubi Jalar Rebus: Apakah Aman untuk Penderita Diabetes?

Dilansir dari UCLA Health, kebanyakan orang mulai menggigit kuku sejak masa kanak-kanak, setelah usia 3 atau 4 tahun. Mungkin banyak anak-anak yang bisa mengatasi kebiasaan menggigit kuku mereka. Tetapi beberapa anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol atau jari-jarinya mungkin nantinya akan menggigit kuku sebagai gantinya.

Menggigit kuku juga bisa dimulai saat remaja atau dewasa, meskipun kebiasaan menggigit kuku yang tiba-tiba juga bisa menjadi efek samping dari pengobatan.

Makan Rambutan Setiap Hari? Ini 9 Manfaat Kesehatan yang Akan Anda Dapatkan!

Kapan pun kebiasaan itu terbentuk, menggigit kuku sering kali dikaitkan sebagai mekanisme penanggulangan respons terhadap perasaan gugup, bosan, kesepian atau lapar. Tapi itu juga umumnya terkait dengan masalah emosional atau psikologi. 

Menggigit kuku.

Photo :
  • U-Report

Misalnya seperti kecemasan, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), enuresis, atau mengompol, gangguan perilaku atau oppositional defiant disorder (ODD), kecemasan akan perpisahan dan gangguan tic. 

Menggigit kuku yang patologis atau parah dan tidak terkendali adalah perilaku berulang yang berfokus pada tubuh atau istilahnya body-focused repetitive behavior (BFRB) yang paling umum. 

Orang dengan gangguan BFRB yang menggigit kuku mungkin juga memiliki perilaku berulang yang berfokus pada tubuh seperti mencabut kulit dan mencabut rambut. Gangguan perilaku ini terkait dengan gangguan obsesif-kompulsif, dan beberapa orang memiliki kecenderungan genetik terhadapnya.

Dampak buruk menggigit kuku

Ilustrasi menggigit kuku.

Photo :
  • U-Report

Tidak peduli kapan atau mengapa kamu mulai menggigit kuku, namun yang pasti kebiasaan itu bisa sulit dihilangkan begitu sudah terbentuk. Berulang kali menggigit kuku dapat menyebabkan beberapa masalah jangka pendek berkembang, antara lain seperti berikut:

  • Masalah gigi seperti misalignment dan gigi terkelupas
  • Infeksi jamur di bantalan kuku
  • Penyakit, saat jari-jari memindahkan bakteri ke mulut 
  • Masalah mulut, termasuk nyeri rahang dan cedera jaringan lunak
  • Infeksi kulit
  • Kerusakan jaringan pada jari, kuku, dan kutikula

Sementara, kabar baiknya adalah kerusakan jangka panjang akibat menggigit kuku jarang terjadi. Tapi bisa saja terjadi, terutama jika kamu menelan kuku yang tergigit. Kamu mungkin juga menelan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi lambung atau usus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya