Menkes Sebut Penularan COVID-19 di Indonesia Sudah Rendah
- Freepik
VIVA Lifestyle – Indonesia telah berjuang untuk menghadapi Pandemi COVID-19 lebih dari dua tahun sejak pertama ditemukannya pasien yang terjangkit virus SARS CoV-2 pada Maret 2020. Beragam upaya telah dilakukan untuk mengatasi penyebaran dan juga pengobatan bagi pasien yang terjangkit penyakit ini.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menuturkan bahwa Indonesia memang sempat mengalami dua gelombang COVID-19 yang besar, yaitu gelombang Delta di bulan Juni-Juli 2021 dan Gelombang Omicron awal tahun 2022. Namun dengan tingkat cakupan vaksinasi yang tinggi setelah gelombang varian Omicron, di Indonesia tidak ditemukan lonjakan kasus baru.
“Beberapa negara besar mengalami lonjakan tetapi kita di Indonesia tidak mengalami lonjakan yang berarti. Baik dari sisi kasus, hospitalisasi maupun yang meninggal,” sebut Menkes, dalam keterangannya di Youtube Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis 5 Januari 2023.
Menkes Budi turut mengatakan bahwa vaksinasi di Indonesia cukup baik sehingga termasuk dalam peringkat ke-5 di dunia. Hal itu diungkap dalam laporan capaian kinerja 2022 mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengendalikan pandemi ini.
“Vaksinasi ini sudah berhasil menurunkan secara drastis kasus COVID-19 di indonesia Hal ini menunjukan bahwa program vaksinasi kita dilakukan dengan cukup efektif,” ujar Menkes Budi.
Menkes mengatakan, untuk vaksinasi Indonesia sudah masuk peringkat lima besar dunia yakni berada di bawah China, India, Amerika Serikat, dan Brazil. Pada tahun 2022 Indonesia telah memberikan sekitar 450 juta dosis vaksin yang disuntikan ke 204 juta orang dari target populasi sekitar 234 juta orang.
"Kami bisa laporkan di sini bahwa Indonesia sekarang sudah masuk peringkat 5 besar dunia kita ada di bawah Amerika China dan India," kata Menkes Budi.
Menkes menambahkan, indikator penularan COVID-19 atau dikenal dengan angka reproduksi Indonesia sudah dibawah satu. Dimana angka satu artinya penularan masih terjadi satu orang menularkan satu orang lain, namun jika di bawah satu maka artinya satu orang menularkan ke kurang dari satu orang. Tentu, ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia.
"Saat ini angka reproduksi COVID-19 Indonesia ada di 0,78 yang berarti jika ada satu orang tertular maka kemungkinan untuk menularkan ke orang lain tidak mencapai satu orang," terangnya.