Gak Banyak yang Tahu, Goreng Pakai Minyak Merah Bagus Buat Otak Hingga Cegah Stroke

Ilustrasi memasak dengan minyak goreng.
Sumber :
  • Pexels/cottonbro

VIVA Lifestyle – Malam Tahun Baru kerap disuguhkan dengan berbagai jenis sajian yang lezat dan nikmat, namun seringnya tinggi akan lemak dan gula serta garam. Salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap sehat adalah dengan mengolah sajian dengan sumber gizi tepat seperti minyak merah.

5 Alasan Mengapa Minyak Goreng Tidak Boleh Dekat dengan Kompor

Ya, minyak merah sebenarnya termasuk ke dalam jenis minyak-minyak kelapa sawit lainnya. Hanya saja, warnanya yang merah membuat minyak merah tak begitu familiar bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Apalagi, kegemaran orang Indonesia cenderung pada sajian yang digoreng dengan minyak panas dan dalam jumlah banyak. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Faktanya, minyak kelapa sawit sebenarnya memiliki warna asli merah. Namun, menjadi kuning karena serangkaian proses. Sayangnya, proses itu membuat beragam vitamin di dalam minyak goreng jauh menurun dibandingkan minyak merah, lho.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

"Minyak merah kaya antioksidan tinggi. Asam lemak tidak jenuhnya juga bagus untuk pembuluh darah kita, asal tidak diolah dengan deep fried atau berlebihan," ujar dokter spesialis gizi, dr. Putri Sakti MGizi, SpGK., dalam acara Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini.

Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.

Photo :
  • Freepik/jcomp
Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Menurut Putri, menggoreng dengan minyak merah akan membuat sumber antioksidannya berkurang sangat banyak. Dengan mengolah secara tepat, maka minyak merah akan sangat bermanfaat bagi kesehatan otak.

"Selama bisa batasi dan konsumsi lebih alami, minyak merah bagus untuk kesehatan pembuluh darah, salah satunya otak. Bagus untuk cegah penumpukan lemak, kurangi risiko stroke, dan alzheimer," tambahnya.

Antioksidan yang tinggi di minyak merah juga sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Di sisi lain, pemakaian minyak untuk menggoreng juga membuat asupan lemak menjadi berlebihan sehingga berdampak bahaya bagi tubuh. Maka, minyak merah sudah seharusnya diolah dengan suhu yang kecil dan jumlah sedikit.

"Pastinya kalau berlebihan, lemak jenuh tinggi. Otomatis risiko ke sakit jantung juga besar. Makanya bijak, baik frekeunsi, porsi, dan cara pengolahannya. Minyak ini mirip minyak zaitun jadi lebih baik diolah dengan tumis jadi suhu nggak tinggi, di salad boleh. Masuk kapsul untuk suplemen juga. Harapannya jangan sampai dapat lemak aja tapi antioksidan berkurang," tandasnya.

Minyak Goreng

Rantai Distribusi Panjang, Penyebab Utama Lonjakan Harga Minyak Goreng

Ketahui bagaimana rantai distribusi panjang mempengaruhi harga minyak goreng di pasar, serta solusi untuk menstabilkan harga dan mengurangi dampak pada konsumen.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024