Riwayat Kesehatan Pele Sebelum Meninggal, Idap Kanker Hingga Gagal Jantung
- zimbio.com
VIVA Lifestyle – Bintang sepakbola Brasil, Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pele, meninggal dunia pada usia 82 tahun di Sao Paulo, Brasil. Pele meninggal setelah pertempuran sengit melawan tumor usus besar yang ditemukan pada September 2021.
Pele, yang melekat di hati para penggemar olahraga, mendapat banyak doa baik dari semua orang yang bermain sepakbola. Faktanya, FIFA memanifestasikan dirinya dengan penghormatan yang mengesankan selama Piala Dunia Qatar 2022, di mana lebih dari seratus drone mengibarkan bajunya di atas kota Doha. Yuk, scroll untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita Pele.
Berikut riwayat kesehatan Pele sebelum meninggal dunia, dikutip dari laman Blacher Report, Jumat 30 Desember 2022.Â
Bronkopneumonia
Pada awal Desember 2022, ikon sepakbola Brasil Pele telah didiagnosis menderita bronkopneumonia setelah menjalani tes medis dan menerima antibiotik untuk penyakit tersebut, demikian menurut ESPN Brasil.
Pneumonia adalah kategori infeksi paru-paru. Itu terjadi ketika virus, bakteri, atau jamur menyebabkan peradangan dan infeksi pada alveoli (kantung udara kecil) di paru-paru. Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli.
Seseorang dengan bronkopneumonia mungkin mengalami kesulitan bernapas karena saluran udara mereka menyempit. Karena peradangan, paru-paru mereka mungkin tidak mendapatkan cukup udara. Gejala bronkopneumonia bisa ringan atau berat.
Gagal Jantung
Sementara manajer Pele enggan memberikan komentar mengenai kondisi kesehatannya, merujuk pada sebuah sumber yang mengatakan kepada ESPN Brasil bahwa ada kondisi pembengkakan dan gagal jantung pada sang bintang lapangan hijau tersebut.
"Staf medis melaporkan kondisi anarsaca, edema umum dan gagal jantung dekompensasi," ujar sumber itu.
Sumber itu lantas menambahkan bahwa masalah jantung Pele telah menyebabkan staf medis menyatakan keprihatinan akan kondisi kesehatannya. Bahkan, disebutkan bahwa kemoterapi Pele tak berhasil dan justru mengarah pada hal terburuk.
"Perawatan kemoterapi tidak memberikan hasil yang diharapkan," kata sumber itu lagi.
Tumor Usus Besar
Pele, yang telah menderita berbagai komplikasi kesehatan selama lima tahun terakhir, tumor diangkat dari usus besarnya pada September 2021, yang menyebabkan dia sering dirawat di rumah sakit. Rumah Sakit Albert Einstein mengeluarkan pernyataan pada Rabu untuk membahas perawatannya.
"Edson Arantes do Nascimento dirawat di Rumah Sakit Israelita Albert Einstein kemarin (29) untuk evaluasi ulang pengobatan kemoterapi untuk tumor usus besar yang diidentifikasi pada September 2021," tulis laporan itu.
"Setelah evaluasi medis, pasien dibawa ke ruang bersama, tanpa perlu masuk ke unit semi-intensif atau ICU. Mantan pemain itu memegang kendali penuh fungsi vital dan kondisi klinis stabil," lanjut laporan medis itu.
Kanker Kolon
Putri Pele, Kely Nascimento mengatakan dalam sebuah posting Instagram bahwa ayahnya yang berusia 82 tahun telah dirawat di rumah sakit pada Selasa di Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo untuk mengatur pengobatan kanker usus besar atau kanker kolon.
"Banyak peringatan di media hari ini mengenai kesehatan ayah saya. Dia berada di rumah sakit untuk mengatur pengobatan. Tidak ada keadaan darurat atau prediksi baru yang mengerikan. Saya akan berada di sana untuk Tahun Baru dan berjanji untuk memposting beberapa foto," tulis Nascimento.
Pele secara universal dianggap sebagai salah satu pemain sepakbola terhebat sepanjang masa. Sebanyak 1.279 gol telah dicetak sepanjang kariernya, termasuk dalam pertandingan persahabatan, yang diakui dalam Guinness Book of World Records sebagai gol paling banyak dicetak oleh seorang pesepakbola. Dia membantu memimpin Brasil meraih tiga gelar Piala Dunia FIFA, satu-satunya pemain dalam sejarah yang melakukannya.