Fatalkah Jika Alami Pendarahan Otak? Kenali Orang yang Paling Berisiko Terkena

Ilustrasi otak manusia
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Presenter kondang Indra Bekti, dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan pingsan di toilet. Suami Aldilla Jelita itu mengalami pendarahan otak, usai mengeluh pusing sebelumnya. 

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Kini, sahabat Indy Barends tersebut masih menjalani perawatan intensif di RS Abdi Waluyo, Jakarta. Indra Bekti dikabarkan menjalani dua kali operasi dan kondisinya sudah stabil. Lalu, fatalkah jika mengalami pendarahan otak? Siapa saja orang-orang yang paling berisiko terkena? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya. 

Dilansir Cleveland, Kamis 29 Desember 2022, karena otak tidak dapat menyimpan oksigen, otak bergantung pada serangkaian pembuluh darah untuk memasok oksigen dan nutrisi. Saat terjadi pendarahan otak, oksigen mungkin tidak lagi dapat mencapai jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh yang bocor atau pecah ini. 

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

ilustrasi otak manusia.

Photo :
  • Pixabay

Pengumpulan darah dari pendarahan otak atau perdarahan intrakranial atau perdarahan serebral ini juga memberi tekanan pada otak dan menghilangkan oksigen. Ketika pendarahan mengganggu alirah darah di sekitar atau di dalam otak, oksigen tidak ada di otak selama lebih dari 3 atau 4 menit, sel-sel otak mati. Sel-sel saraf yang terkena dan fungsi terkait yang mereka kendalikan juga rusak. 

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Apakah pendarahan otak fatal?
Pendarahan otak terlepas dari lokasinya, biasanya terjadi secara tiba-tiba. Namun, beberapa jenisnya misalnya hematoma subdural, dapat memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu sebelum gejala berkembang. 

Pendarahan otak menyebabkan kerusakan otak dan bisa mengancam jiwa. Keseriusan akibat dari pendarahan otak bergantung pada penyebabnya, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, jumlah waktu yang berlalu antara pendarahan dan pengobatan, usia Anda, dan kesehatan secara keseluruhan. Begitu sel-sel otak mati, mereka tidak beregenerasi. Kerusakan bisa parah dan mengakibatkan kecacatan fisik, mental dan berbasis tugas. 

Siapa saja yang berisiko terkena?
Berbagai jenis perdarahan intrakranial menyerang orang dari segala usia. Meskipun pendarahan otak (perdarahan di mana saja di dalam jaringan otak itu sendiri) dan stroke hemoragik (khususnya, ketika pembuluh darah pecah dan berdarah ke otak), paling sering dikaitkan dengan orang dewasa yang lebih tua. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi pada anak (stroke anak). 

Menurut data statistik, perdarahan otak menyumbang sekitar 13 persen dari semua kasus stroke di Amerika Serikat. Kondisi ini merupakan penyebab kedua stroke. Di mana penyebab utama stroke adalah gumpalan darah-trombus-di arteri otak, yang menghalangi aliran darah dan memotong oksigen serta nutrisi yang dibutuhkan ke otak. 

Aneurisma otak yang pecah memengaruhi sekitar 30 ribu orang di Amerika Serikat setiap tahun. 

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024