Omicron BF.7 Picu Penularan COVID-19 Meski Sudah Vaksin, Ini 5 Gejala Utamanya

Virus Omicron
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – COVID-19 yang tiba-tiba meningkat di China, memicu negara-negara berisiko lainnya bersiap untuk kondisi terburuk. Meski tren kasus di Indonesia cenderung landai, namun bukan berarti mutasi omicron tak membuat virusnya berhenti menginfeksi.

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Saat gelombang kedua COVID-19 yang ganas muncul, menyebabkan ribuan orang terinfeksi virus tersebut, dan banyak yang dirawat di rumah sakit dengan gejala infeksi yang parah. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Sementara gelombang kedua didominasi oleh varian COVID-19 Delta yang sangat mematikan, gelombang ketiga pandemi sebagian besar didorong oleh varian Omicron yang bermutasi tinggi. 

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Setiap gelombang yang dipicu oleh varian COVID-19 baru datang dengan serangkaian tanda dan gejala baru yang terpisah. Karena ketakutan akan gelombang keempat COVID-19 di dunia semakin tinggi, berikut gejala yang dapat diobservasi dalam mencegah gelombang COVID-19 yang akan datang.

Gejala COVID pada yang telah divaksinasi lengkap

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Mengapa kita berbicara tentang gejala yang dapat dialami oleh seseorang yang telah menerima dosis vaksinasi COVID-19? Pasalnya, lonjakan kasus COVID-19 di China saat ini didominasi oleh varian BF.7 Omicron yang memiliki kemampuan menginfeksi mereka yang telah diimunisasi lengkap. 

Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin diperhatikan oleh individu yang terinfeksi ulang atau divaksinasi lengkap mulai dari sakit tenggorokan dan pilek. Selain itu, tiga gejala lain yang kerap dikeluhkan adalah batuk terus-menerus, hidung mampet, dan sakit kepala kronis.

Terlepas dari 5 gejala utama, terinfeksi ulang atau tertular infeksi COVID-19 setelah vaksinasi lengkap dapat membuat Anda mengalami keluhan berbeda seperti kelelahan ekstrim. Bahkan, keluhan yang cukup berat ditandai dengan sesak dada, nyeri kepala, dan demam ringan disertai menggigil.

Cara mengatasi infeksi COVID-19 ringan di rumah

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi COVID-19 setelah divaksinasi lengkap akan mengalami gejala COVID-19 yang parah, terkadang bisa juga infeksi ringan. Dalam kasus seperti itu, disarankan agar orang yang terinfeksi menjaga pola makan dan rutinitas sehari-hari dengan benar.

Berikut adalah beberapa tips yang didukung oleh dokter untuk menangani infeksi COVID-19 ringan di rumah:

- Isolasi adalah kunci untuk mencegah orang lain tertular infeksi virus.

- Berikan istirahat yang cukup pada tubuh Anda untuk membantunya pulih lebih cepat.

- Minumlah banyak cairan, karena menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting saat Anda terinfeksi virus COVID-19.

- Jangan batuk tanpa menutup mulut dan hidung. Virus menyebar di udara, dan dengan demikian ketika Anda tidak menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, kemungkinan orang lain tertular infeksi virus menjadi tinggi.

- Makan yang sehat. Penting untuk tetap memeriksa pola makan Anda karena itulah yang akan membantu tubuh Anda melawan infeksi virus. Makan dengan buah dan sayuran yang bergizi dan penuh nutrisi dapat membantu tubuh Anda pulih lebih cepat dari infeksi COVID-19 ringan.
 

VIVA Militer: Vladimir Putin, Xi Jinping dan Ebrahim Raisi

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Implementasi solusi dua-negara, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, adalah "fundamental" bagi perdamaian di Palestina, kata Presiden China Xi Jinping.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024