Ngeri, 150 Ribu Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung

Ilustrasi serangan jantung.
Sumber :
  • Pexels

VIVA Lifestyle – Sebanyak 150 ribu warga Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi terkena penyakit jantung, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 50.000 warga NTB berpotensi terkena penyakit jantung akut. Itu yang mendorong NTB kini memiliki fasilitas Operasi Jantung Terbuka yang ada di RSUD Provinsi NTB.

Suka Kol Goreng? Hati-hati, Dokter Tirta Ungkap Hubungannya dengan Risiko Penyakit Jantung Koroner

Dirut RSUD Provinsi NTB, dr. HL Herman Mahaputra atau lebih familiar dengan panggilan dr. Jack, mengatakan, data Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen,  Hal tersebut berarti bahwa 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung, hal ini cukup tinggi mengingat penduduk Indonesia sendiri mencapai 250 juta penduduk.

Kebiasaan merokok dan pola makan merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), dilaporkan 50 persen penderita penyakit jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak hingga kematian.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Makanan pencegah penyakit jantung

Photo :
  • U-Report

Di seluruh dunia, penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor satu, yaitu mencapai 17,7 juta dari 39,5 juta kematian per tahun. Angka harapan hidup penderita gagal jantung dan penyakit koroner yang tidak ditangani dengan baik selama 5 tahun itu kurang dari 40 persen, sehingga penting bagi setiap daerah di suatu provinsi memiliki pusat pelayanan jantung terpadu untuk melayani pasien pasien penyakit jantung secara komprehensif, termasuk pelayanan bedah jantung

Terpopuler: Penyebab Gangguan Pembuluh Seperti dr. Azmi Fadhlih, Diet Sukses 10 Idol K-pop

"NTB sendiri dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta, Sebanyak 150 ribu warga NTB berpotensi kena penyakit jantung dan dari jumlah tersebut sebanyak 50.000 orang berpotensi terkena penyakit jantung akut yang dapat menyebabkan kematian mendadak," katanya dalam keterangan pers, Jumat, 16 Desember 2022.

Pada penelitian yang dilakukan di RSUD Provinsi NTB pasien penyakit jantung paling banyak di dapatkan pada laki dengan rentang umur 55-65 tahun sebesar (52.5 persen) faktor resiko terbanyak berupa hipertensi dan merokok.  

"Berdasarkan data di RSUD Provinsi NTB kunjungan Poli jantung mencapai 10.000-15.000 pasien pertahun, dan pasien yang harus dirawat akibat masalah jantung mencapai 900-1300 pasien pertahun," ujarnya. 

Pasien-pasien yang memerlukan tindakan intervensi pemasangan ring jantung akibat serangan jantung akut mencapai 500 kasus pertahun di RSUD Provinsi NTB. 

Dari jumlah tersebur 200 pasien harus dirujuk ke luar daerah pertahun untuk dilakukan tindakan operasi jantung bypass coroner. 

"Angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi inilah yang membuat RSUD Provinsi NTB semakin bertekad untuk menyelenggarakan layanan kardiovaskuler secara paripurna yang mana di dalamnya termasuk pelayanan bedah jantung," kata dr. Jack.

Ilustrasi serangan jantung/stroke.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

RSUD Provinsi NTB dan Kemenkes bekerjasama dalam menguatkan layanan primer pada penyakit Kardiovaskular melalui Jejaring Kardiovaskular Nasional. Salah satu layanan Jantung yang akan segera dibuka adalah Operasi jantung CABG/ Bypass Koroner. 

Operasi bedah bypass koroner adalah tindakan operasi yang dilakukan pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yaitu pasien yang mengalami penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner. 

"Harapan kami dengan dibukanya layanan jantung paripurna ini  termasuk pelayanan bedah jantung dapat mengurangi akan kesakitan dan kematian akibat masalah penyakit jantung," katanya.

"Dan harapan terbesar kami adalah masyarakat NTB dapat dilayani di daerah sendiri tanpa harus di rujuk ke luar daerah sehingga meningkatkan kenyamanan bagi pasien pasien di seluruh NTB," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya