Viral Ibu Meninggal Usai 8 Kali Jalani Caesar, Begini Penjelasan Dokter

Ilustrasi operasi.
Sumber :
  • Pixabay/sasint

VIVA Lifestyle – Baru-baru ini viral di media sosial seorang ibu yang meninggal setelah melahirkan anaknya yang ke-10. Rupanya setelah ditelusuri seorang ibu yang usianya masih 33 tahun itu telah mengalami operasi caesar sebanyak 8 kali dari total 10 kali melahirkan. 

Mitos atau Fakta, Orang yang Sering Konsumsi Makanan Pedas Miliki Imun yang Lebih Kuat? Ini Penjelasan Dokter

Kasus tersebut pun akhirnya ditanggapi oleh Dokter Kandungan Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Rizal Fitni Abdullah. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Penjelasan Dokter

Dokter Ungkap Tentara Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala

Penjelasan Dokter Rizal Fitni Abdullah, SpOG soal caesar 8 kali

Photo :
  • TikTok @@rizalfitni.spog

Dengan 8 kali caesar menurut sang dokter sudah jumlah yang sangat banyak, karena biasanya paling hanya sebanyak 4 kali saja. Dalam kasus tersebut sang ibu yang meninggal mengalami plasenta akreta

Mensesneg Sebut Ajudan dan Dokter Pribadi Prabowo Masih Proses Seleksi

“Ini terus terang cesar terbanyak yang pernah saya tahu karena biasanya kalo di kita ini paling 4 kali itu udah banyak banget, ini sampe 8 kali luar biasa memang. Nah kasusnya kenapa sampe bisa meninggal? Jadi kalo saya lihat dari ceritanya itu melahirkannya sekitar 32/33 minggu masih prematur terjadi pendarahan dan ternyata terjadinya plasenta akreta,” jelas dokter Rizal yang dikutip dari video di akun TikTok-nya @rizalfitni.spog pada Jumat, 16 Desember 2022. 

Plasenta akreta adalah kondisi di mana plasenta yang harusnya menempel di bagian rahim karena sudah melakukan operasi bolak-balik sehingga rahimnya menjadi tipis dan menembus rahim. Sehingga tembus sampai keluar rahim dan nempel ke bagian-bagian organ di sekitarnya seperti di kandung kemih, usus dan organ lainnya yang berada di sekitar rahim. 

Kasus plasenta akreta ini tidak mudah ditangani karena harus ada tim khusus. Pada zaman dahulu diketahui memang banyak kasus plasenta akreta yang tak tertolong, namun saat ini karena sudah adanya tim dokter untuk plasenta akreta maka banyak pasien yang bisa tertolong. 

“Dulu kasus plasenta para rahim ini memang hampir semua ibu yang mengalaminya pasti meninggal. Namun setelah adanya tim plasenta akreta ini banyak ibu yang masih bisa terselamatkan,” ujarnya. 

“Untuk operasinya sendiri sangat luar biasa, jadi membutuhkan banyak dokter, dokter kandungan, dokter bedah, dokter bedah digestif, urologi, bedah kardiovaskular. Jadi sekali operasi bisa sampe 8 dokter bedah yang ikut mengerjakannya,” tambahnya. 

Maka dari itu, dokter tidak menganjurkan untuk melakukan caesar lebih dari tiga kali. Meskipun begitu, kalaupun memang terdesak melakukan caesar lebih dari tiga kali, dokter akan menjelaskan risikonya kepada pasien dan melihat terlebih dahulu kondisi rahim pasien. 

Kita memang sangat menganjurkan jangan sc terlalu banyak gitu, berapa maksimalnya? Ndak ada hitam putihnya berapa maksimalnya paling maksimal 3 setelah itu steril,” kaya dokter Rizal. 

“Makanya kalo saran saya sudah tiga kali sc dan kondisi rahim sudah tidak baik tipis perlekatan sebaiknya cukup tiga, kalo mepet banget empat itu juga sudah dalam tanda kutip resikonya sudah sangat tinggi, lanjutnya. 

Biasanya akan ada evaluasi di caesar ketiga pada bagian rahima, jika sudah tidak sangat memungkinkan maka tidak akan dianjurkan caesar sampai 4 kali. Tapi kalau mungkin menikah masih mudah atau pernikahan kedua atau anaknya meninggal dan lain-lain mungkin masih dipertimbangkan untuk melakukannya. 

“Tapi kalau sampe kedelapan menurut saya bunuh diri walaupun nyawa di tangan Tuhan, tetapi yang namanya kita sudah tau hal yang berbahaya di depan sebaiknya dihindari,” pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya