Benarkah Wanita Lebih Sering Alami Burnt Out daripada Pria?

Ilustrasi kelelahan
Sumber :
  • HBR

VIVA Lifestyle  Burnt out dalam medis merupakan keadaan kelelahan fisik dan emosional akibat stres kronis jangka panjang. Rupanya wanita cenderung lebih rentan mengalami burn out dibandingkan pria menurut penelitian seperti yang dilansir dari Channel News Asia.

Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok, Pria di Madina Bacok Ibu Kandungnya hingga Tewas

Hal tersebut dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Health Institute (MHI) pada awal tahun 2022. Salah satu survei pertamanya yang melibatkan 15.000 pekerja profesional dan pembuat keputusan sumber daya manusia, menemukan bahwa wanita menunjukkan lebih banyak tanda depresi daripada pria. 

Wanita di Asia juga lebih rawan kelelahan daripada wanita di belahan dunia lain yang salah satunya disebabkan oleh adanya pandemi COVID-19.

Kelakuan 4 Wanita di Palembang, Pura-pura Hamil Colong Baju hingga Bra di Mal

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja

Photo :
  • Pixabay/ Concord90

Gejala umum wanita yang mengalami burnt out adalah tidak berdaya, merasa terpisah dengan dunia luar, serta kegagalan. Tentu kondisi ini membuat orang merasa cukup tertekan.

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Rupanya rasa lelah tidak hanya muncul di bidang pekerjaan. Burnt out dapat merambat memengaruhi hubungan karena melampiaskannya kepada orang lain. Selain itu burnt out memungkinkan menarik diri secara sosial dan fisik.  

Keadaan itu secara tidak langsung akan berdampak pada kondisi tubuh dengan mulai mengabaikan olahraga dan makanan sehat sehingga mengalami sakit kepala atau nyeri otot. 

Semakin banyak wanita berbicara dan mencari bantuan untuk masalah kelelahan mereka, akhirnya akar dari masalah ini mulai terkuak. Rupanya masalah berakar dari ketidakseimbangan masyarakat yang menimbulkan tuntutan tidak adil terhadap wanita. 

Misalnya, dengan lebih banyak wanita memasuki bidang yang secara tradisional didominasi oleh pria, ada kecenderungan untuk percaya bahwa mereka perlu berbuat lebih banyak agar mendapat pengakuan yang sama dengan lawan jenis. 

Beban mengasuh hal tertentu juga terus dipikul oleh wanita bahkan jika mereka memiliki pekerjaan penuh waktu. Bahkan di kantor, tugas-tugas yang sifatnya mengasuh sering diberikan kepada wanita.

Ilustrasi kelelahan.

Photo :
  • U-Report

Beberapa kasus wanita kerap ditugaskan dalam hal mengasuh antara lain menyiapkan ruang rapat, mengatur pesta ulang tahun rekan kerja, atau memesan restoran untuk tim.

“Hal-hal yang Anda lakukan di rumah, akhirnya Anda lakukan juga di kantor. Pada akhirnya, semua pekerjaan tak terlihat dan tak dibayar ini akan memakan korban,” ujar Shilpa Jain, wanita pekerja di Melbourne.

“Biasanya, wanita kurang asertif dibandingkan lawan jenis sehingga mereka seringkali tidak bisa mengatakan tidak,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya