6 Penyebab Vagina Gatal, Perubahan Hormon Hingga Kutu Kemaluan
- Pixabay/pexels
VIVA Lifestyle – Kesehatan reproduksi dan seksual wanita seringkali tidak terlalu dalam didiskusikan. Namun, ada beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan hal itu mulai dari infeksi hingga penyakit kronik. Salah satunya adalah gatal di vagina atau vulva.
Tidak ada alasan di balik kenapa alat genital wanita gatal. Itu bisa disebabkan oleh banyak infeksi atau perubahan di tubuh. Cari tahu lebih lanjut di bawah ini.
1. Vaginosis bakterial
Dikutip dari laman Times of India, saat keseimbangan alami vagina terganggu, hal ini memicu vaginosis bakterial. Dikarakterisasikan dengan peradangan vagina yang disebabkan oleh perkembangan berlebih bakteri yang secara alami ditemukan di vagina, demikian dijelaskan Mayo Clinic. Meski tidak ada penyebab pasti vaginosis bakterial, aktivitas tertentu seperti hubungan seks tidak terlindungi atau sering melakukan douching, bisa meningkatkan risiko wanita mengalami infeksi.
2. Infeksi jamur
Infeksi jamur disebabkan oleh candidiasis vagina. Ini memicu pada gejala seperti iritasi dan gatal yang intens dari vagina dan vulva. Meski infeksi jamur bukan infeksi menular seksual, risikonya bisa meningkat karena aktivitas seksual yang sering.
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih adalah infeksi di bagian manapun di sistem kemih yang meliputi ginjal, saluran kencing, kandung kemih dan uretra. Gejalanya meliputi dorongan yang kuat untuk berkemih, rasa terbakar saat buang air kecil, bersamaan dengan air seni yang bau. Kondisi ini juga bisa memicu gatal dan sensasi iritasi.
4. Infeksi menular seksual
Menurut WHO, 8 patogen terkakt dengan kejadian infeksi menular seksual yang sangat besar, yang meliputi sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis yang dapat disembuhkan. Beberapa tipe infeksi menular seksual yang sangat umum adalah klamidia, gonore, trikomoniasis bisa menyebabkan gatal di area genital.
5. Kutu kemaluan
Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang ditemukan di area genital. Seseorang bisa mengalami gatal di area kemaluan karena ini, menurut Mayo Clinic. Apa yang menakutkan dan mengkhawatirkan mengenai kutu kemaluan adalah mereka bisa menyebar ke area lainnya dengan rambut tubuh yang lebat, termasuk kaki, tambah badan kesehatan itu.
6. Perubahan hormon dan perimenopause
Perubahan hormon bisa menjadi alasan masuk akal di balik kulit vagina yang gatal. Perubahan hormon terutama selama perimenopause dan menopause bisa membuat kulit genital wanita rentan kering dan gatal. Ini dikarenakan penurunan kadar estrogen.