Peringati Hari Kesehatan Nasional, Seminar Kardiologi Digelar Bahas Seputar Gangguan Jantung
- U-Report
VIVA Showbiz – Detak jantung atau kelistrikan pada jantung dapat diukur dengan irama jantung. Umumnya, irama jantung dapat dibedakan menjadi irama normal dan irama abnormal. Salah satu kondisi irama jantung yang abnormal adalah aritmia.
Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang berupa detak jantung yang tidak normal, tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat.
Kondisi ini terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Seringkali gangguan aritmia ini tidak disadari oleh pasien dan dapat berakibat fatal yang dapat mengakibatkan penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, penyakit jantung koroner atau bahkan gagal jantung.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada November, Siloam Hospitals mengadakan seminar kardiologi dengan tema "Advances Clinical in Cardiology", di Jakarta, Sabtu 10 Desember 2022 yang membahas seputar permasalahan gangguan jantung.
Seminar ini dihadiri oleh spesialis kardiologi ternama yang tergabung di dalam jaringan rumah sakit Siloam, antara lain dari Siloam Lippo Village, Siloam Kebon Jeruk, Siloam TB Simatupang, RS Jantung Diagram, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) dan Siloam Agora.
Seminar ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai perusahaan medis ternama seperti Zuellig Pharma, Pfizer, PT Nugra Karsera, Dipa Pharmalab, Medtronic, PT Philips Indonesia Commercial, PT Hogy Medical Sales dan PT Ariandra.
Topik-topik yang akan dibawakan dalam seminar ini antara lain adalah All About Aritmia: Sign, Symptoms and Treatment; Advanced Health Failure; New Procedures in Cath Lab; New Procedures for Chronic Venous Insufficiency; dan Advance Management on Cardiac Surgery.
Narasumber untuk topik All About Aritmia: Sign, Symptoms and Treatment, Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K) menyampaikan, salah satu tindakan yang dapat membantu pasien yang mengalami aritmia adalah dengan menggunakan alat pacu jantung.
Alat ini, tambah dia, dapat membantu pasien aritmia dengan irama jantung yang lambat untuk dapat aktif kembali.
"Teknologi alat pacu jantung telah mengalami perkembangan yang luar biasa pesatnya, sehingga dapat menghindari ketidak-nyamanan pasca-pemasangan alat pacu jantung dan makin bermanfaat untuk kualitas hidup jangka panjang dari penderira aritmia," kata dia, Sabtu 10 Desember 2022.
Sehubungan dengan aritmia, dokter Leonardo Paskah Suciadi, SpJP, FIHA, FESC, dalam topik Advanced Health Failure juga mengatakan, sekitar 10-15 persen penderita gagal jantung tergolong sebagai stadium lanjut yang ditandai dengan gejala persisten terapi standar obat-obatan tidak responsif atau tidak dapat ditolerir.
Kondisi ini, lanjutnya, berkaitan dengan angka kematian yang tinggi yaitu sekitar 70-80 persen dalam 1 tahun. Pilihan terapi untuk gagal jantung lanjut meliputi transplantasi jantung atau implan pompa jantung artifisial (Left Ventricular Assist Device/LVAD).
Dokter Leonardo menjelaskan, dengan teknologi terbaru LVAD, angka keberlangsungan hidup penderita gagal jantung lanjut dapat mencapai 58 persen dalam 5 tahun, setara dengan angka keberlangsungan hidup pasca-transplantasi jantung yaitu sekitar 65 persen dalam 5 tahun.
"Penderita gagal jantung lanjut yang ditopang LVAD memiliki rata-rata harapan hidup hingga 5-6 tahun, dan tentunya dengan kualitas hidup lebih baik pada karenakan terbebas dari gejala gagal jantung yang selama ini tidak teratasi. Hal ini akan memungkinkan penderita dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari skala ringan secara mandiri," terangnya.
Wakil Presiden Direktur Siloam, Caroline Riady menngatakan, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dan merayakan pencapaian Siloam terkait tindakan kardiologi, pihaknya berharap banyak masyarakat Indonesia makin sadar pentingnya kesehatan jantung dan pembuluh darah.
"Siloam Hospitals akan terus berinvestasi dan melayani seluruh masyarakat Indonesia untuk mencegah dan menangani penyakit kardiovaskular dan menuju Indonesia yang lebih sehat," ujarnya.
Siloam Hospitals memiliki dan mengoperasikan jaringan rumah sakit swasta terbesar dengan total 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota di Indonesia. Dengan jangkauan ini, Siloam Hospitals mampu untuk bekerja sama dengan para spesialis kardiovaskular di seluruh Indonesia.
Siloam Hospitals menawarkan berbagai layanan perawatan tindakan kardiovaskular seperti Coronary Artery Bypass Surgery (CABG), Aortic Valve Replacement (AVR), Mitral Valve Replacement (MVR), Double Valve Replacement (DVR), Myxoma, Pediatric & Congenital Diseases dan Minimal Invasive Surgeries.
Siloam juga menyediakan layanan katerisasi jantung seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI), Left Atrial Appendage (LAA) Closure, Thoracic Endovascular Aortic Repair (TEVAR) & Endovascular Aneurysm Repair (REVAR), Pemasangan Ring Jantung (ADO, ASO, AMVO, BMV), Pemasangan Alat Pacu Jantung (TPM, PPM, ICD, CRTD), Electrophysiology, Heart Ablation Study dan Right Heart Study, dan Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI).
Siloam Hospitals juga telah dilengkapi dengan peralatan medis terbaik, termasuk 16 Cath Lab. Dengan dukungan para spesialis kardiologi, teknologi dan layanan medis yang tersedia, Siloam Hospitals telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 tindakan CABG dan lebih dari 3.700 tindakan PCI.