Vaksin COVID-19 Pfizer Diizinkan untuk Bayi 6 Bulan Hingga 4 Tahun
- Pexels/Maksim Goncharenok
VIVA Lifestyle – Vaksin COVID-19 kini telah diizinkan untuk anak berusia enam bulan hingga empat tahun berdasarkan laporan dari regulator kesehatan di Inggris. Adapun jenis vaksin yang disetujui berasal dari Pfizer yang telah dinyatakan memenuhi standar keamanan, kualitas dan efektivitas yang ketat.
Pada bulan Februari 2022 lalu, telah diumumkan bahwa anak-anak berusia lima tahun akan ditawari suntikan mulai bulan April. Dosis untuk bayi dan balita akan lebih kecil dari yang diberikan pada mereka yang berusia lima hingga 11 tahun. Scroll untuk info selengkapnya.
Dosisnya diberikan tiga suntikan di lengan atas, dengan dua dosis pertama diberikan dengan jarak tiga minggu. Ini kemudian diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan setidaknya delapan minggu setelah dosis kedua.
Badan Pengawas Obat dan Kesehatan (MHRA) Inggris mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan yang diidentifikasi baru-baru ini dengan vaksin tersebut. JCVI (Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi) kini yang harus memutuskan apakah vaksin tersebut harus diberikan atau tidak. MHRA mengambil keputusan setelah meninjau data dari 4.526 peserta.
"Menyusul persetujuan MHRA atas vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk anak kecil, berusia enam bulan hingga empat tahun, JCVI sekarang akan mempertimbangkan dan membuat rekomendasi lebih lanjut kepada Sekretaris Kesehatan di waktunya," ujar juru bicara Badan Keamanan Kesehatan Inggris, dikutip dari laman The Sun, Rabu 7 Desember 2022.
Pengumuman ini dilaporkan usai data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 sekali lagi mencapai lebih dari satu juta di Inggris. Kepala kesehatan juga memperingatkan bahwa varian baru sedang beredar.
Mutasi BQ1 Omicron sekarang dominan dan menghasilkan 50,4 persen infeksi, dibandingkan dengan 39 persen minggu lalu. Profesor Stephen Powis, direktur medis di National Health Service (NHS) Inggris memperingatkan bahwa musim dingin ini bisa menjadi salah satu yang paling menantang bagi badan kesehatan.
"Ada varian baru yang beredar - BQ1 - yang menjadi varian dominan dan tampaknya akan mendorong peningkatan lebih lanjut. Di beberapa negara di Eropa yang memilikinya, Anda sudah bisa melihat pertumbuhan rawat inap. Tidak diragukan lagi, tekanan itu akan meningkat,” ungkapnya.