Lisa BLACKPINK Alami Cedera Leher atau Neck Strain, Seberapa Bahaya?
- Instagram@lalalalisa_m
VIVA Lifestyle – Lisa BLACKPINK meminta maaf kepada para penggemar karena tidak dapat menampilkan panggung solo untuk pole dance alias menari di tiang yang paling dinantikan saat konser BORN PINK World Tour di Barcelona pada Senin, 5 Desember 2022. Diakui pelantun LALISA itu, kondisinya yang sedang cedera leher atau disebut sebagai neck strain membuatnya membatalkan penampilan solo tersebut.
Idola K-Pop asal Thailand itu terpaksa membatalkan penampilan pole dance yang sempat viral selama penampilan solonya untuk LALISA dan MONEY. Selama latihan, dia mengaku mengalami cedera leher tetapi masih akan mencoba yang terbaik untuk memberikan malam yang tak terlupakan bagi BLINK Barcelona. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
Di Instagram Story miliknya, setelah konser Lisa mengunggah teks panjang yang meminta maaf kepada penggemar karena tidak dapat menampilkan tariannya secara langsung. Dia juga mengaku sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dijuluki Grup Dance Machine, penampilan solo Lisa BLACKPINK di BORN PINK World Tour adalah salah satu momen yang paling dinanti dari pertunjukan tersebut. Semua orang terguncang ketika sang idola memamerkan keahliannya di atas panggung di depan jutaan penggemar.
Mengetahui betapa banyak penggemar yang menantikan untuk melihat tarian tiangnya secara langsung, dia merasa sedih karena tidak dapat menunjukkannya kepada para BLINK Barcelona.
"Maaf karena telah membuat para Blinks khawatir gegara sakit leher ini, yang membuatku memutuskan tidak melakukan pole dance," tulisnya.
Ada pun neck strain atau sakit leher terjadi ketika satu atau lebih serat di otot atau tendon leher meregang terlalu jauh dan robek. Cedera ini, juga disebut otot tertarik, dapat bervariasi intensitasnya tergantung pada ukuran dan lokasi robekan. Meski ketegangan leher biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu, namun rasa sakitnya dapat berkisar dari ringan dan pegal hingga tajam dan melemahkan.
Hampir semua kasus ketegangan otot di leher ringan atau sedang dan pada akhirnya akan sembuh, tetapi bahkan kasus ini bisa membuat rasa nyeri dan tidak nyaman. Berikut beberapa gejala umum yang dirasakan, dikutip dari laman Spine Health.
- Nyeri terlokalisasi di daerah leher. Ketegangan leher biasanya terasa di bagian belakang leher, atau sebagian besar di leher dan sebagian di daerah terdekat, seperti bagian belakang kepala, punggung atas, dan atau bahu.
- Pegal atau berdenyut. Rasa nyeri tumpul dan mengganggu dapat menetap dan berpotensi memengaruhi tidur di malam hari dan atau konsentrasi di siang hari. Nyeri ini cenderung terasa jauh di dalam otot.
- Rasa sakit yang tajam. Nyeri seperti pisau terkadang bisa menjadi salah satu gejala ketegangan leher yang lebih intens.
- Nyeri yang memburuk dengan gerakan. Leher mungkin tidak ada atau nyeri tumpul saat istirahat, tetapi kemudian timbul nyeri tajam dengan gerakan atau aktivitas tertentu.
- Otot tegang. Peradangan akibat cedera dapat memicu kejang yang menyakitkan pada otot yang cedera dan kemungkinan otot di sekitarnya.
- Leher kaku. Menggerakkan leher ke satu arah atau lebih mungkin sulit. Kekakuan leher akibat ketegangan disebabkan oleh pembengkakan dan atau pengencangan otot untuk mencegah cedera lebih lanjut.