6 Fakta Penting Bakteri Strep A, Infeksi Langka Sebabkan Anak-anak Meninggal Dunia

Bakteri Strep A ancam kesehatan tubuh anak-anak
Sumber :
  • the sun

VIVA Lifestyle – Delapan anak di bawah usia 13 tahun dilaporkan meninggal dunia karena terinfeksi penyakit invasif yang langka dari bakteri strep A. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada para orang tua di tengah pandemi COVID-19 yang juga belum usai.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

Kepala kesehatan di Inggris memperingatkan orang tua untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit umum bakteri Strep A, yang dalam keadaan memilukan dapat memicu bentuk penyakit yang mematikan dan invasif. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Untungnya ini jarang terjadi, tetapi dengan sejumlah kasus anak-anak yang meninggal karena infeksi ini, akan ada pemantauan dan penilaian kasus secara ketat dan panduan khusus baru akan dikeluarkan," kata Dr Rachel Ward, dari Pusat Medis Woodlands, Didcot, dikutip dari laman The Sun.

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mencatat angkanya yang luar biasa tinggi di musim ini, di semua kelompok umur. Meski, ada potensi gejala yang parah pada anak-anak karena berbagai faktor.

Salah satunya, risiko yang lebih tinggi diduga karena kurangnya paparan bakteri karena lockdown COVID-19, yang berarti mereka mungkin tidak memiliki atau hanya punya kekebalan yang terbatas.

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Pada anak di bawah sepuluh tahun, tingkat infeksi invasif ini lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelum pandemi, tetapi jauh lebih tinggi daripada dua tahun terakhir.

Sejauh musim ini tercatat delapan kematian pada anak-anak di bawah usia 14 tahun. Dibandingkan dengan empat kematian pada periode yang sama pada musim 2017 hingga 2018.

Berikut fakta soal bakteri Strep A yang mematikan pada anak-anak.

Apa itu bakteri Strep A?

Grup A Streptococcus yaitu Streptococcus pyogenes, adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit ringan. Dr Ward menyebutkan bahwa Infeksi Strep A yang paling umum menyebabkan infeksi tenggorokan.

"Ini menyebabkan sakit tenggorokan dengan demam, atau infeksi kulit," kata dia.

Apa saja gejalanya?

Tonsilitis: menyebabkan sakit tenggorokan

Selulitis: infeksi kulit yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri di tempat infeksi

Impetigo: muncul sebagai keropeng, sangat umum pada anak kecil, luka bisa lebih sulit terlihat pada kulit coklat dan hitam

Demam scarlet: dimana demam dan sakit tenggorokan disertai dengan ruam pada tubuh, lidah seperti stroberi dan pipi merah.

Bakteri Strep A ancam kesehatan tubuh anak-anak

Photo :
  • the sun

Komplikasi jarang terjadi, tetapi termasuk pneumonia dan meningitis. Tapi, biasanya infeksi ini sembuh dengan antibiotik yang cepat, tetapi dalam beberapa kasus, dapat memicu penyakit Strep Grup A invasif yang mengancam jiwa.

"Jarang infeksi Strep A menjadi invasif, yang sangat serius, dalam hal ini NHS mengatakan ada empat hal utama yang harus diwaspadai," katanya.

Ada pun empat gejala yang patut diwaspadai antara lain demam (suhu di atas 38C), nyeri otot yang parah, kelemahan otot lokal, dan kemerahan di lokasi luka.

Apa itu penyakit Infeksi Invasif Parah?

Ini untungnya jarang, tetapi orang tua harus waspada terhadapnya. Contoh penyakit invasif yang parah adalah sepsis, necrotising fasciitis — infeksi “pemakan daging” dan sindrom syok toksik.

“Pada infeksi invasif yang lebih serius, orang akan mengalami demam, sakit parah dan kemungkinan nyeri otot di satu area dengan perubahan kulit. Muntah dan diare yang tidak dapat dijelaskan juga dapat terjadi. Ini darurat, segera cari bantuan medis," kata dia.

Kapan harus waspada?

Demam akibat infeksi strep A biasanya menetap dalam waktu empat sampai lima hari.

Dosen Senior Klinis Kehormatan, Imperial College London, Dr Elizabeth Whittaker, mengatakan bahwa jika pasien bertahan, atau terkait dengan kelesuan, kesulitan bernapas, kurang minum atau popok basah/hasil urin, keluarga harus menghubungi rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan

Siapa Paling Berisiko?

Anak yang idap cacar air sebelumnya. Meski cacar air sangat umum dan dapat diobati di rumah, tetapi dapat membuat anak lebih rentan.

Menderita cacar air atau cacar air baru-baru ini merupakan faktor risiko untuk mengembangkan infeksi Strep A invasif karena dampak pada sistem kekebalan virus cacar air dan kemungkinan infeksi kulit melalui bintik-bintik.

Kelompok lain yang berisiko lebih tinggi tertular penyakit invasif, antara lain telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki infeksi, berusia di atas 65 tahun, alami diabetes, menderita penyakit jantung/kanker, memiliki HIV, mengonsumsi beberapa obat steroid/ugs intravena.

Apa pencegahan utama?

Dokter Ward mengimbau untuk mencuci tangan secara teratur sangat penting untuk mengurangi penyebaran dan meminimalkan kontak dekat dengan mereka yang terinfeksi.

Wanita hamil dan mereka yang menjalani prosedur gynae harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan toilet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya