Selain Nonton Film Porno, Ini 6 Kebiasaan yang Bikin Otak Mengecil
- Pixabay.com/Geralt
VIVA Lifestyle – Otak manusia bisa mengecil karena beberapa hal tertentu. Dengan mengecilnya volume otak, otomatis porsi untuk mengingat, perhatian, dan percakapan akan berkurang. Dilansir dari mic.com, otak menyusut juga bisa terjadi pada orang dengan gangguan kepribadian seperti antisosial.
Selain itu, penyakit Alzheimer serta ensefalopati traumatik kronis pun bisa membuat otak mengecil. Bahkan dalam jangka panjang penyusutan otak dapat mengakibatkan hilangnya daya ingat jangka pendek dan penciuman serta perubahan kepribadian.
Kecanduan menonton film porno merupakan salah satu kebiasaan yang membuat otak mengecil. Kebiasaan ini bisa menyusutkan grey matter di area yang terkait dengan fungsi kognitif – berhubungan dengan kemampuan untuk fokus. Pecandu pornografi dapat terkena brainfog alias kabut otak atau kesulitan berpikir jernih.
Selain ketagihan menonton film porno, masih ada sederet kebiasaan lain yang bisa mengecilkan otak. Apa saja itu? Berikut daftarnya.
Mengonsumsi alkohol
Kecanduan alkohol dapat melukai otak secara fisik, khususnya di bagian lobus frontal — tempat di mana manusia melakukan semua fungsi eksekutif dari pengambilan keputusan, multitasking, mengendalikan emosi, dan menangani stres.
“Ketika Anda sakit secara normal, otak memberi tahu untuk mencari pertolongan. Saat Anda memiliki kecanduan, bagian otak yang mengatakan ada masalah terluka. Ini seperti Alzheimer di mana Anda tidak tahu Anda memilikinya dan itu menjadi lebih buruk,” kata dr. Harold Urschel, penulis buku Healing the Addicted Brain.
Stres berat
Stres dan penyalahgunaan obat-obatan secara bersamaan dapat membuat otak menciut. Orang-orang yang memiliki tingkat stres tinggi atau depresi semuanya merujuk ke tanda kehilangan volume yang sangat umum di hippocampus.
Pada dasarnya, ketika mengalami stres berat, otak menjadi mengecil karena mengalami atrofi yaitu kondisi ketika jaringan otot berkurang sehingga tampak lebih kecil.
Melewatkan sarapan
Orang yang tidak sarapan memiliki kadar gula darah yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan pasokan nutrisi yang tidak tercukupi menyebabkan degenerasi otak dari waktu ke waktu.
Makan berlebihan
Makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh dapat berkontribusi pada pengerasan arteri yang mengakibatkan otak lebih lambat. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau berlemak bahkan dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada sirkuit otak yang mengontrol perilaku makan dan terkait dengan reseptor kesenangan.
Merokok
Zat nikotin dalam rokok merangsang bagian otak untuk melepaskan neurotransmitter yang memengaruhi suasana hati, nafsu makan, dan rasa senang. Di sisi lain, itu juga meningkatkan risiko stroke yang mengacu ke pecahnya pembuluh darah — berpotensi menyebabkan kerusakan saraf.
Jika sudah parah, kasus stroke akut membuat penderita lumpuh, otot lemah secara permanen, sulit berbicara atau makan, mudah bingung, dan koordinasi yang buruk.
Menatap ponsel seharian
Mengecek layar ponsel terus-menerus akan mendorong harapan akan kepuasan segera sehingga kesulitan menangani pikiran negatif secara organik — yang berujung dengan munculnya stres.