Apakah Penyakit HIV dan AIDS Adalah Aib dalam Pernikahan? Ini Kata Buya Yahya

Ilustrasi HIV/AIDS.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Hari ini adalah hari AIDS Sedunia, Kamis, 1 Desember 2022. AIDS memang penyakit berbahaya dan sangat rentang seseorang terkena. Apalagi jika melakukan seks bebas.

Jangan Panik Kalau Anak Kena HFMD, Begini Penanganannya Menurut Dokter

Berbicara soal AIDS, apakah ini merupakan aib dalam sebuah pernikahan? Dalam hal ini, Ustadz Buya Yahya memberikan penjelasan soal penyakit AIDS. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Aib bisa batalkan pernikahan

Inikah Tanggal Pernikahan Febby Rastanty dan Drajad Djumantara?

Dalam unggahan di kanal YouTube Al-Bahjaj TV, Ustadz Buya Yahya menjawab pertanyaan dari seseorang yang membahas soal AIDS. 

Apakah penyakit Aids dan HIV itu merupakan aib dalam pernikahan?,” tanya seseorang kepada Buya Yahya.

Ganindra Bimo Ungkap Andrea Dian Sempat Keguguran dan Kesempatan Hidupnya Cuma 20 Persen

Kata Buya Yahya, AIDS memang salah satu penyakit yang menjadikan sebab seseorang minta dibatalkan pernikahan. Aib-aib lainnya, jika seseorang merasa terganggu dengan penyakit itu, juga bisa membatalkan pernikahan.

Di dalam pernikahan ada memang aib-aib yang bisa menjadikan seseorang minta untuk membatalkan sebuah pernikahan. Seperti kata Imam Syafii terbatas antara 5 atau 6 aib saja. Seperti impotensi, atau perempuan mohon maaf tidak bisa digauli karena tumbuh daging di wilayah tersebut, atau tumbuh tulang di wilayah tersebut,” kata Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjaj TV.

Hal ini lantaran kedua belah pihak tidak bisa bersenang-senang dalam hubungan suami istri. Oleh sebab itu, seseorang layak untuk membatalkan pernikahan.

Hubungannya adalah di dalam hal kemaslahatan hubungan suami istri. Jika seorang suami menemukan istrinya seperti itu, berarti kan dia tidak bisa bersenang-senang di wilayah tersebut karena tumbuh daging yang tidak bisa ditembus oleh kemaluan oleh seorang suami. Maka seorang suami layak saat itu untuk meminta untuk itu (membatalkan pernikahan),” ujar Buya Yahya.

Atau seorang wanita menikah tahu-tahunya ternyata laki-lakinya impotensi. Dia punya hak untuk membatalkan pernikahannya. Karena kenapa? Ini kebutuhan pribadi,” imbuhnya.

AIDS termasuk aib dalam pernikahan

Ilustrasi pernikahan

Photo :
  • Pixabay

Buya Yahya berkata, diantara aib-aib atau penyakit yang diderita seseorang akan mengakibatkan orang tersebut tidak nyaman. Sehingga, lebih baik membatalkan pernikahan karena tidak adanya kenyamanan diantara kedua belah pihak.

Ini diantaranya aib-aib yang bisa menjadikan seseorang membatalkan pernikahan. Segala bentuk penyakit yang menjadikan ketidaknyamanan itu bisa menjadikan dia tidak nyaman,” ungkap Buya Yahya.

Apalagi menjadikan dia takut seperti aids. Jadi dalam pembahasan para ulama akhir zaman, karena AIDS pun di akhir zaman ditemukannya, maka AIDS termasuk bentuk aib didalam pernikahan,” lanjutnya.

Orang terkena AIDS belum tentu orang jahat

AIDS memang penyakit yang membahayakan. Orang-orang yang melakukan seks bebas akan mungkin terkena penyakit ini. Namun, orang yang terkena AIDS belum tentu orang jahat.

AIDS memang penyakit yang sangat membahayakan, artinya memang menjadikan kekebalan tubuh sudah tidak ada dan luar biasa menakutkan. Tidak semua orang yang kena AIDS harus selalu orang yang jahat,” ujar Buya.

Karena selama ini memandang orang kalau sudah kena AIDS pasti mungkin dia pezina, pelacur. Memang ada betul, penularan AIDS itu diantaranya adalah darah. Suntik ada darah, bekas suntikan orang yang terkena narkoba, hubungan laki dengan perempuan. Makanya orang yang bebas seks itu sangat mungkin terjangkit yang demikian itu,” imbuhnya.

Jangan kucilkan orang yang terkena AIDS

Buya Yahya

Photo :
  • Tangkapan layar

Penularan AIDS memang seringkali di kaitkan dengan seks bebas. Namun, tidak menutup kemungkinan juga orang-orang baik, orang yang sholeh, sholeha juga terkena AIDS karena suatu kesalahan yang tidak disengaja.

Tapi orang yang terkena AIDS tidak perlu melakukan itu. Mungkin ada seorang wanita sholeha punya suami, tau-taunya suaminya terkena (AIDS), suaminya baik. Atau mungkin orangnya taubat, sholeh, mungkin nggak sengaja terkena jarum suntik yang pernah dipakai oleh orang yang kena AIDS,” pungkasnya. 

Buya Yahya meminta jika seseorang terkena AIDS jangan sampai dikucilkan. Saran dia, bergaulah secara wajar.

Penularan AIDS sangat khusus. Maka bergaul biasa aja. Jangan sampai terisolasi, jangan sampai dipinggirkan, tidak boleh bergaul. Salaman biasa, kita makan bareng biasa. Jangan sampai orang yang terkena AIDS lalu dikucilkan,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya