5 Sebab Buang Air Besar Sangat Berbau, Awas Tanda Penyakit Berbahaya
- iStockphoto.
VIVA Lifestyle – Saat buang air besar (BAB) tentu bukan momen yang menyenangkan lantaran aroma yang kurang sedap menyeruak. Meski aroma yang tak sedap itu dianggap wajar, namun ada kalanya bau tersebut terlalu menganggu lantaran aromannya berbeda dibanding biasanya. Lantas, apa pemicunya?
Ketika kotoran sangat berbau, bukan hanya tidak menyenangkan, tetapi juga Anda patut mengkhawatirkan kesehatan. GP Dr Deborah Lee menjelaskan alasan kotoran berbau, kapan harus khawatir, dan bagaimana cara mencegahnya. Benarkah pertanda penyakit? Yuk, scroll untuk tahu jawabannya.
Deborah menjelaskan bahwa kotoran manusia terdiri dari apa pun yang tersisa setelah konsumsi dan pencernaan makanan dan minuman. Ini berisi makanan yang dicerna sebagian dan tidak tercerna, bakteri, air dan sel-sel mati dari lapisan saluran pencernaan.
"50 persen energi dari makanan yang kita konsumsi masih ada di feses kita karena bakteri, jamur, dan organisme lain hidup dan memperoleh energi darinya. Kotoran berwarna cokelat karena adanya empedu dan pigmen empedu, bilirubin," katanya.
Deborah melanjutkan bahwa kotoran manusia berbau bukan karena isi di dalam itu sendiri, tetapi karena apa yang diproduksi di saluran pencernaan dari apa yang kita makan dan minum. Zat yang dihasilkan selama pencernaan yang bertanggung jawab atas bau busuk meliputi sejumlah bahan kimia mulai dari skatole, methanethiol, hidrogen sulfida, serta rempah yang dikonsumsi.
Berikut beberapa alasan kotoran sangat berbau dikutip dari laman The Sun, Senin 28 November 2022
Bumbu makanan
Rempah-rempah dalam makanan yang mungkin memicu aroma tak sedap pada kotoran biasanya jadi bumbu di makanan kita. Ada pun rempah yang memicu bau tak sedap seperti ketumbar, kunyit, jahe, dan bawang putih dan khususnya bertanggung jawab atas kotoran yang lebih bau dari biasanya karena baunya bercampur dengan gas yang dihasilkan selama pencernaan.
Diet tinggi lemak
Tubuh membutuhkan lemak untuk berfungsi, tetapi diet yang sangat tinggi lemak dapat menyebabkan bau kotoran. Tapi, diet tinggi lemak menyusahkan karena usus tidak mampu menyerap semua lemak, membuat usus kewalahan dengan lemak dan perlu “membuangnya” di kotoran kita. Kotoran yang mengandung banyak lemak biasanya lebih berbau karena bau lemak yang tidak sedap.
Infeksi usus
Infeksi usus sangat umum pada manusia. Infeksi usus disebabkan ketika kuman memasuki usus. Infeksi usus sering disebut sebagai infeksi gastrointestinal, atau gastroenteritis oleh para profesional medis. Ini dapat menyebabkan buang air besar yang menyakitkan, sehingga sering buang air besar, buang air besar encer (diare), dan kotoran berbau busuk.
Mengonsumsi antibiotik
Obat antibiotik dapat memengaruhi fungsi usus karena tidak hanya membunuh bakteri jahat di dalam tubuh, tetapi juga bakteri baik di usus. Ketika bakteri di usus terbunuh, kita tidak dapat memecah, mencerna, atau menyerap makanan dengan baik, sehingga menghasilkan kotoran yang berbau busuk.
Intoleransi makanan
Banyak dari kita menderita intoleransi terhadap makanan atau jenis makanan tertentu. Karena cara kita menolak atau bereaksi terhadap makanan ini berdampak pada bau (serta aspek lainnya) dari kotoran kita. Intoleransi laktosa atau gluten sering menyebabkan diare, buang air besar yang menyakitkan, dan buang air besar berbau. Tetapi sementara beberapa dari kita tahu bahwa kita memiliki intoleransi makanan yang serius, yang lain mungkin tidak mengetahuinya jika gejalanya hanya "kotoran bau".