Tenaga Medis Hadapi Kendala Penanganan Korban Gempa Cianjur
- AP Photo/Firman Taqur
VIVA Lifestyle – Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengungkapkan bahwa tim dokter dan tenaga medis yang membantu menangani korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) menemukan sejumlah kendala.
Adib mengungkapkan salah satu kendala yang ditemukan terdapat laporan sejumlah pasien menolak untuk berobat. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
“Beberapa pasien luka terbuka dan patah tulang belum tertangani dikarenakan pasien tidak mau berobat,” kata Adib Khumaidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat 25 November 2022.
Kemudian Adib menyebutkan pihaknya mencatat, tak sedikit pasien korban bencana gempa bumi yang menolak untuk dibawa ke Rumah Sakit di luar kota Cianjur.
Adapun kendala yang dihadapi tim dokter dan tenaga medis sebagai berikut:
- (Kebutuhan) listrik yakni penerangan (semua lokasi listrik belum aktif)
- Air bersih (sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masih sulit)
- MCK (lokasi MCK belum sesuai)
- Kebutuhan alas kaki untuk pengungsi
- Kebutuhan sembako
- Alas tenda dan terpal (banyak alas tenda tergenang air)
- Hingga kebutuhan selimut
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan perkembangan penangananan korban gempa di Cianjur, Jawa Barat pada Jumat, 25 November 2022.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan korban jiwa akibat gempa Cianjur yang terjadi beberapa hari lalu, hingga hari ini sejumlah 310 orang.
"Jumlah meninggal sampai saat ini menjadi 310 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers, Jumat, 25 November 2022.
Dari total korban meninggal hari ini, kata Suharyanto, sebanyak 298 korban jiwa telah teridentifikasi pihaknya.
Adapun korban hilang per hari ini, menjadi 24 orang dimana sebelumnya sebanyak 39 orang. Sedangkan 24 korban hilang ini, tegas Suharyanto, juga sudah diketahui identitasnya.
"By name-by address sudah diketahui (korban hilang tersebut)," kata Suharyanto.