Spending Kesehatan Diprediksi Bertambah, Menkes Sarankan Jaga Gaya Hidup Sehat

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

VIVA Lifestyle – Pandemi COVID-19 semakin menuntut berbagai upaya di bidang preventif dan promotif untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan kesehatan ke depannya.

Bahaya Heatstroke Mengintai Pelari, Ini Cara Jitu Meminimalisirnya

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan, saat ini spending kesehatan akan bertambah seiring dengan menuanya populasi masyarakat di Indonesia. Scroll untuk informasi selengkapnya.

"Karena kalau population-nya aging pasti health spending-nya akan lebih besar. Saat ini penting bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis kesehatan yang bersifat preventif dan promotif," ujar Menkes saat menghadiri Kompas 100 CEO Forum, Jumat 25 November 2022. 

Resmi Gandeng Bank Mandiri! Jakarta LavAni Livin’ Transmedia Siap Gebrak Proliga 2025

"Asumsinya jika Indonesian population aging naik dari 72 ke 76 tahun, di mana masyarakat menerapkan gaya hidup sehat seperti dengan berolahraga, mudah-mudahan average life kita juga akan naik," sambung dia. 

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.

Photo :
  • Freepik/senivpetro
Inilah 10 Manfaat Kolang-kaling yang Harus Anda Ketahui

Berada di tempat yang sama, VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menambahkan, dalam menanggapi permasalahan kesehatan saat ini dan ke depan, pihaknya percaya pemenuhan nutrisi harus dipenuhi sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan. 

"Sehingga kami memastikan aksesibilitas produk nutrisi dan hidrasi kami serta inovasi produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kami juga senantiasa memberikan layanan terbaik dalam mendukung perjalanan ayah dan ibu sebagai orangtua melalui layanan careline multichannel selama 24 jam/7 hari," kata dia. 

Selain itu, Vera turut meyakini bahwa kesehatan dan lingkungan saling berhubungan, sehingga mereka selalu menjaga keberlangsungan lingkungan melalui operasional bisnis yang bertanggung jawab melalui tiga aspek sirkularitas, seperti sirkularitas karbon, sirkularitas kemasan dan sirkularitas air.
 
"Kami juga melihat bahwa stunting masih menjadi masalah di Indonesia dan akan menjadi beban bangsa ke depannya apabila tidak ditanggulangi secepatnya. Sehingga penting untuk membuat penguatan sistem rujukan di poros Posyandu, Puskesmas dan RSUD untuk deteksi dan tatalaksana anak dengan faltering growth, gizi kurang dan gizi buruk," tuturnya. 

Melihat masalah tersebut, Vera mengatakan telah bekerja sama dengan mitra untuk melakukan program Aksi Cegah Stunting di Pandeglang dan berhasil menurunkan stunting pada balita hingga 8,4 persen dalam 6 bulan pengamatan rutin. 

Ilustrasi stunting

Photo :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

"Capaian tersebut bisa terwujud akibat penerapan pemantauan status gizi yang benar, tata laksana yang baik dan intervensi gizi. Kami juga berfokus untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang dimulai dari internal," imbuhnya. 

"Masalah kesehatan adalah masalah kita bersama. Dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai multistakeholders dan memiliki satu visi yang sama untuk Indonesia yang lebih sehat. Saya yakin apabila semua pihak bisa berkontribusi sesuai kapabilitas masing-masing, Indonesia bisa menjadi lebih sehat,” tutup Vera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya