Menkes Ungkap Penyebab Kasus Polio Naik di Daerah
- Youtube/Sekretariat Presiden
VIVA Lifestyle – Kasus polio pada anak kembali menjadi sorotan masyarakat tanah air. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap bahwa berdasarkan data hingga saat ini kasus polio pada anak tercatat sebanyak tiga kasus.
"Sekarang naik lagi jadi 3 di Pidie," kata Menkes Budi saat ditemui dalam acara  International Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (ISICAM) 2022, di Shangri-La Hotel Jakarta, Jumat 25 November 2022.
Lebih lanjut, diungkap oleh Menkes Budi bahwa kembali munculnya kasus virus polio pada anak, lantaran vaksinasi polio di beberapa kabupaten/kota di Indonesia sangat rendah. Beberapa alasan cakupan vaksinasi polio pada anak di daerah rendah mulai dari COVID-19 hingga ketidakpahaman masyarakat tentang vaksinasi polio.
"Bisa karena kemarin COVID-19 tapi bisa juga karena pemberitaan negatif yang membuat masyarakat salah mengerti sehingga tidak vaksinasi akibatnya keluar lagi. Padahal polio ini harusnya sudah hilang," kata Menkes lebih lanjut.
Terkait dengan daerah kabupaten/kota dengan cakupan vaksinasi rendah sendiri Menkes punya jawaban tersendiri.
"Datanya ada nanti saya kasih ke Jubirnya Kemenkes nanti kita akan buka kabupaten/kota mana yang vaksinasi polio rendah tolong di encourage, disadarkan," kata Menkes.
Di sisi lain, Menkes juga menyoroti tentang akibat virus polio yang menyerang anak akibat tidak mendapatkan vaksinasi polio. Diungkap Menkes, virus polio bisa membuat anak mengalami lumpuh layu seumur hidup.
"Polio itu menyedihkan buat anak-anak kita kalau kena itu akan cacat seumur hidup," kata Menkes.
Di sisi lain, Menkes juga akan khusus mendatangi IDAI untuk melakukan massive polio vaksin. "Kita tingkatkan vaksinasi polio karena kalau tidak bisa terjadi lagi outbreak," kata Menkes.
Sebagai informasi, ditemukan tiga anak positif virus polio tanpa gejala lumpuh layu mendadak di Kabupaten Pidie, Aceh. Hal ini buntut dari dilaporkannya satu kasus polio pada anak dengan mengalami gejala lumpuh layu akut sehingga pemerintah bergerak cepat melakukan surveilans terhadap 200 rumah pada anak sehat di lingkungan sekitar.
Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan lanjut anak usia bawah 5 tahun yang tinggal di sekitar kasus polio pada awal November lalu. Pemeriksaan tinja melalui Targeted Healthy Stools Sampling sesuai dengan rekomendasi WHO.
Sebelumnya, pada awal November 2022 ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, sehingga kemudian Kabupaten Pidie menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Kemudian dilakukan penelusuran epidemiologi di sekitar lokasi kasus polio melalui pemeriksaan tinja terhadap 19 anak sehat dan bukan kontak dari kasus yang berusia di bawah 5 tahun. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah sudah terjadi transmisi di komunitas.