Kaki Bengkak Hingga Mudah Kram, Waspada Ini Deret Gejala Varises
- Freepik/Drazen Zigic
VIVA Lifestyle – Varises kerap dikenal oleh masyarakat secara umum sebagai urat yang timbul di belakang lutut, yang sering disepelekan. Faktanya, kondisi ini merupakan kerusakan pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu yang pada akhirnya berdampak pada fungsi seluruh organ tubuh.
Varises secara medis disebut insufisiensi vena kronis, di mana gangguan aliran darah dari pembuluh darah abnormalitas fungsi sistem vena yang disebabkan inkompetensi katup vena, dengan atau tanpa disertai kerusakan aliran vena. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
"Kejadiannya karena katupnya (dinding pembuluh darah) udah rusak. Rusak terjadi begitu saja. Dalam arti lain, bentuk anatomi sudah berubah," ujar dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan yang berpraktik di RS Pondok Indah dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K), dalam acara media, di Jakarta, Senin 20 November 2022.
Kondisi dinding pembuluh darah yang rusak ini bisa semakin diperparah pada beberapa faktor risiko seperti berat badan berlebihan, merokok, serta riwayat keluarga. Pada perokok, zat-zat karsinogenik yang terkandung di dalamnya dapat merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam.
"Akhirnya katup-katupnya bergesekan dengan aliran darah, jadi nggak bagus. Riwayat keluarga juga, kalau masih satu garis besar kemungkinan besar terjadi varises," katanya.
Faktor risiko lain seperti kehamilan, usia tua, konsumsi alkohol, pemakaian sepatu hak tinggi, hingga sering males gerak alias mager. Pada kondisi katup yang rusak ditambah faktor risiko tersebut, maka seseorang patut mewaspadai gejala varises yang mungkin muncul seperti pelebaran pembuluh darah vena di kaki atau juga bengkak di kaki.
"Bengkak di kaki, pergelangan kaki khasnya. Di atas angkle sedikit (varisesnya). Biasa kalau ditekan lama, kulit agak sulit berubahnya," tuturnya.
Gejala lain yang juga patut diwaspadai adalah mudah kram dan nyeri. Hal itu saling berkaitan lantaran aliran darah yang ada di tubuh sudah 'kotor' sehingga membuat organ dan otot tak mendapat oksigen yang cukup.
"Dari jantung masuknya aliran darah ke arteri itu kaya akan oksigen. Kalau dipakai semua sampai ujung kaki, (sudah varises membuat aliran juga terhambat), jadi dalam darah sisa kotoran saja. Darah kotor itu bocor terus numpuk di bawah. Jadi isi vena itu darah kotor lalu jadi racun dan otot merasa teracuni, akhirnya kram dan timbul nyeri," katanya.
Tanda lainnya yang patut diwaspadai adalah warna kulit yang lebih gelap dibanding kulit sehat. Biasanya, warna kulit yang varises cenderung kecokelatan atau biru. Hal itu juga terjadi karena darah yang kotor mengalir di kulit sehingga warnanya menggelap.
"Kulit pun kering jadi gatel maka gampang luka juga, yang akhirnya susah sembuh," tandasnya.
Menurutnya, varises bisa membuat tubuh terasa nyeri dan bengkak sehingga menghambat berbagai aktivitas untuk gerak. Bahkan parahnya, jika tidak ditangani maka varises bisa menyebabkan peningkatan rasa sakit, bengkak, hingga peradangan pembuluh darah.
"Penggumpalan darah dapat terbentuk di vena dalam (deep vein thrombosis), dapat menyebabkan penyumbatan aliran daran (emboli), dan lainnya," jelasnya.
Maka dari itu, segera ke dokter untuk memeriksa varises yang muncul agar penanganannya tak terlambat sehingga hasil terapi pun akan lebih baik. Selain itu, diimbau juga melakukan pola hidup baik seperti menurunkan berat badan, berolahraga teratur, hingga hindari banyak rebahan untuk mencegah timbulnya varises.