Cegah Pandemi, Menkes dari Negara G20 Akan Buat Pusat Penelitian
- Pixabay/Tumisu
VIVA Lifestyle  – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dia bersama dengan para menteri kesehatan dan keuangan G20 akan memperluas pusat manufaktur dan penelitian untuk mencegah pandemi yang bisa terjadi pada tahun-tahun berikutnya.
"Kami melihat betapa kuat dan tangguhnya sistem kesehatan global dan juga pentingnya memperluas pusat menufaktur dan penelitian untuk mencegah pandemi berikutnya atau masalah kesehatan lainnya yang dialami bersama," kata Budi dalam acara B20 dengan tema "Summit Dialogue on Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth", di Bali, pada Minggu, 13 November 2022. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Budi mengingatkan, bahwa saat ini musuh dunia bukanlah manusia, melainkan virus atau parasit yang dapat menghancurkan kesehatan setiap orang. Itu sebabnya, setiap negara membutuhkan sistem pengawasan yang lebih kuat.
 Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
- VIVA.co.id/iren natania
"Musuh kita bukanlah manusia, musih kita berupa bakteri, virus atau parasit," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan terakhir dengan para menteri keuangan dan kesehatan global dari negara anggota G20.
Pertemuan ini dimandatkan oleh para pemimpin G20 sejak 2021 lalu, di mana menteri keuangan dan menteri kesehatan membentuk satu gugus tugas bersama kesehatan dan keuangan agar dapat menangani persoalan pandemi, terutama di bidang kesiapsiagaan dan tanggapan atau respons.
Dia juga mengatakan bahwa Pada pertemuan G20, deklarasi Roma memberikan mandat kepada para menteri keuangan dan menteri kesehatan untuk membentuk FIF agar dapat menangani kemampuan dunia untuk mempersiapkan diri dan memberikan tanggapan yang baik untuk pandemi berikutnya.Â
Menkes Budi Blak-blakan Indonesia Masih Tertinggal dalam Penyediaan Produk Medis Inovatif
“Pengalaman pandemi mengajarkan kita bahwa memiliki uang saja tidak cukup. Kita butuh produk kesehatan seperti vaksin dan IVIG yang dapat diproduksi di dalam negeri."
