Pasien COVID-19 Varian XBB Ada 12 Orang, Kemenkes Pastikan Tingkat Keparahan Tak Tinggi
- pexels/Edward Jenner
VIVA Lifestyle – Hingga 3 November 2022, angka COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril mengatakan, jumlah terkonfirmasi saat ini adalah 4.951 atau meningkat 78 persen dengan positivity rate 15,98 persen.
"Dalam empat hari terakhir kasus naik, dulu sampai 2.000 per hari tapi turun sampai 1.800. Dalam tiga hari ini naik 4.700-4.900, begitu juga dengan angka kematian meningkat," kata Syahril saat konferensi pers secara virtual Jumat, 4 November 2022.
Meski demikian, kenaikan tersebut menurut Syahril, masih dalam batas yang tidak signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 beberapa waktu lalu.
Sementara itu, angka kematian COVID-19 juga mengalami kenaikan dari 20-30, kemarin angkanya mencapai 42.
"Ini menjadi catatan bahwa pandemi masih ada di sekitar kita. Ada 28 negara yang mengalami kenaikan termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan subvaria XBB dan DQ.1," tambah Syahril.
Syahril melanjutkan mengenai penyebaran subvarian XBB, kini ada 12 orang yang terinfeksi. Dari 12 orang tersebut dua orang dari perjalanan keluar negeri, yakni dari Singapura. Sementara 10 lainnya dari transmisi lokal.
"Dari 12 semuanya tidak ada yang berat, isolasi mandiri, dirawat beberapa di rumah sakit kemudian sembuh," kata Syahril.
Dia menambahkan, karakteristik subvarian XBB sebagaimana subvarian baru COVID-19, tingkat keparahannya tidak seberat yang terdahulu.
"Hospitality atau tingkat masuk ke rumah sakitnya tidak tinggi. Varian baru tingkat kegawatannya tidak berat, yang masuk rumah sakit tidak banyak," kata dia.
Selain itu, bila dibandingkan dengan 28 negara yang melaporkan XBB, ada yang baru mengalami peningkatan. Namun, sebagian besar sudah mengalami penurunan. Contohnya Singapura yang sempat mencapai 18 ribu per hari, kini angkanya sudah 6.000-5.000.