Waspada Para Pria! Penyakit Langka Ini Bikin Penis Bengkok
- Doc. Unsplash
VIVA Lifestyle – Membicarakan mengenai kesehatan seksual, butuh upaya lebih besar untuk mematahkan stigma. Namun, jika terus menunda membahas masalah ini maka akan semakin besar risiko yang dihadapi dan berdampak buruk pada kehidupan seksual di masa datang.
Salah satu penyakit langka yang para pria harus waspadai adalah penyakit Peyronie's. Yaitu, sebuah kondisi yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, tapi juga berdampak besar pada kesehatan mental.
Apa itu penyakit Peyronie's? Menurut Mayo Clinic, ini adalah kondisi nonkanker yang diakibatkan jaringan parut fibrosa yang berkembang di penis hingga menimbulkan kebengkokan dan ereksi yang menyakitkan.
Kondisi ini sangat langka yang mempengaruhi 0,5 persen pria dewasa dan 8-10 persen pria di usia sekitar 40-an di Amerika Serikat. Namun, bukan berarti Anda tidak berisiko.
Kenapa kondisi langka ini mengkhawatirkan adalah karena kondisi ini dikenal sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Sebuah studi di 2013 dalam American Journal of Managed Care menemukan bahwa sekitar setengah dari pasien penyakit Peyronie's berjuang melawan depresi.
Ini karena penyakit tersebut bisa menghindarkan orang dari berhubungan seks atau membuat mereka sulit untuk berhubungan intim, atau menjaga ereksi (disfungsi ereksi), hingga memicu stres.
Dikutip dari laman Times of India, pria yang menderita penyakit Peyronie's seringkali penisnya yang menjadi subyek melengkung tidak teratur. Contohnya, melengkung ke depan atau belakang atau bengkok ke satu sisi, demikian dijelaskan Mayo Clinic.
Selain menyebabkan penis melengkung, penyakit Peyronie's juga menyebabkan gejala lain yang meliputi:
- Pembentukan luka jaringan di bawah kulit penis
- Disfungsi ereksi
- Pemendekan penis
- Nyeri penis
- Kelainan bentuk penis
Apa penyebab penyakit Peyronie's? Tidak ada penyebab spesifik di balik penyakit ini, namun menurut para ahli, penumpukan plak di dalam penis adalah yang memicu kondisi ini.
"Diyakini penyakit Peyronie's umumnya akibat dari cedera berulang pada penis. Misalnya, penis rusak saat berhubungan seks, aktivitas atletik atau sebagai akibat dari kecelakaan. Namun, seringkali, tidak ada trauma spesifik pada penis yang diingat," jelas Mayo Clinic.
"Selama proses penyembuhan setelah cedera penis, jaringan parut terbentuk secara tidak teratur. Ini bisa memicu nodul yang bisa Anda rasakan atau perkembangan pembengkokan," lanjut badan kesehatan itu.
Cedera saja tidak menyebabkan penyakit ini, namun bagaimana Anda membiarkan cedera itu sembuh dan mencegah jaringan parut terbentuk yang menjauhkan penyakit ini. Lebih lanjut, ada beberapa faktor risiko yang bisa dipertimbangkan:
- Keturunana, yang artinya jika salah satu anggota keluarga memilikinya, Anda juga bisa berisiko
- Mereka yang menderita dari gangguan jaringan penghubung
- Usia juga menjadi salah satu faktor risiko
Jika gejala Anda terlihat mirip dengan yang terkait penyakit ini, makan cara terbaik adalah segera menghubungi dokter. Selain itu, jika Anda mengalami komplikasi seperti tidak bisa berhubungan seks, sulit mencapai atau mempertahankan ereksi, kecemasan dan stres mengenai performa seksual Anda, masalah kesuburan, nyeri penis, maka Anda harus segera mencari bantuan.