Hati-hati Ladies, Keputihan dan Urine Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual

ilustrasi organ intim/vagina.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Keputihan umum terjadi pada wanita. Jika kurang menjaga kebersihan area intim, atau menjelang menstruasi hingga sedang kecapekan, biasanya kaum Hawa akan mengalami keputihan ini. 

Bukan Cuma untuk Pencernaan, Probiotik Ternyata Mampu Atasi Masalah Keputihan

Namun jangan abai ladies, karena keputihan juga ternyata bisa menjadi tanda dari penyakit menular seksual. Hal itu diungkap oleh Wakil Sekjen Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), dr Baety Adhayati, SpFM(K). Yuk, scroll untuk info lebih lanjut.

Menurutnya, jika menemukan keputihan yang tidak biasa, hal ini patut dicurigai. Lalu, bagaimana tanda-tanda spesifik dari keputihan yang menandakan penyakit menular seksual?

IADO Berikan Edukasi Agar Atlet Peparnas 2024 Bebas Doping

"Biasanya kalo udah muncul keputihan yang berbau, pokoknya yang gak biasa, itu harus kita cek. Ini infeksi menular seksual atau bukan. Karena ada juga keputihan yang memang hygiene, karena kebersihannya kurang, jadi keputihan," ujar dr. Baety saat sesi diskusi yang digelar Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), belum lama ini. 

Ilustrasi organ intim.

Photo :
  • Freepik/freepik
Masalah Organ Intim, Keputihan Hingga Disfungsi Ereksi Ternyata Bisa Diatasi dengan Mudah

Namun, Baety menyarankan, daripada menerka-nerka sendiri, ada baiknya segera memeriksakan ke dokter jika mengalami keputihan. 

"Kalau udah ada keputihan, kan itu masalah kesehatan, ya udah periksa supaya lebih pasti. Nanti kan biar dokter yang melakukan penilaian lebih lanjut, ini ada ke arah penyakit menular seksual atau tidak," jelasnya. 

Selain keputihan, kata Baety, gejala lain yang sering dikeluhkan penderita infeksi menular seksual adalah muncul nanah pada urine

"Biasanya yang sering dikeluhkan selain keputihan adalah kencingnya nanah. Kemudian ada kutil-kutil di daerah kelamin, herpes simplex yang ada bulir-bulir yang melenting di dalam," bebernya. 

"Jadi intinya kalau ada gangguan atau keluhan di daerah sekitar kelamin atau di alat kelamin, periksa aja gak usah ragu, gak usah nunda-nunda, lebih cepat lebih bagus, lebih cepat ditangani. Daripada menerka-nerka, kemudian ada denial, padahal kita gak punya pengetahuan buat memastikan itu apa. Harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa menentukan jenis kumannya apa," pungkas dr. Baety. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya