6 Penyebab Karang Gigi, Awalnya Tak Berbahaya Lama-Lama Bisa Iritasi Berat

Ilustrasi dokter gigi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Penyebab karang gigi bisa bermacam-macam, mulai dari kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut hingga konsumsi jenis makanan tertentu. Yuk, simak artikel berikut ini untuk tau lebih lanjut!

6 Tanda Gigi Bungsu Mulai Tumbuh, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Pasti kamu sudah tak asing lagi dengan istilah karang gigi. Karang gigi sebenarnya tak berbahaya, namun kadang-kadang bisa menganggu, apalagi jika sudah bertumpuk untuk waktu yang lama. Karang gigi adalah salah satu masalah gigi yang paling umum dan pasti terjadi. Menurut America Dental Hygienists Association, kondisi ini umumnya muncul pada usia anak-anak.

Karang gigi umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa terdapat karang gigi di dalam mulutnya. Meski tidak bergejala, karang gigi yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menimbulkan masalah gigi, gusi, dan mulut.

Gigi Tanggal Akibat Kecelakaan Hingga Rahang Rusak? Dokter Sarankan Lakukan Ini

Apa itu Karang Gigi?

Ilustrasi Karang Gigi

Photo :
  • U-Report
Bukan Bolak-balik! Begini Gerakan Menyikat Gigi yang Benar, Kalau Salah Gusi Akan Terluka

Karang gigi atau kalkulus dapat terjadi ketika sisa makanan yang mengandung bakteri atau mikroorganisme menempel pada gigi dalam waktu yang lama, maka dapat membentuk plak. Plak yang menumpuk lambat laun akan mengeras menyebabkan terbentuknya karang gigi. Dalam istilah medis, karang gigi juga disebut dengan dental kalkulus. Kecepatan pembentukan karang gigi pada setiap orang umum berbeda-beda tergantung pada kadar pH air liur.

Biasanya karang gigi terbentuk di atas garis gusi atau permukaan gigi yang tampak di rongga mulut. Karang gigi bisa berwarna putih, kuning kecoklatan, hingga hitam. Semakin pekat warna karang gigi, maka semakin banyak pula plak yang menumpuk di gigi. 

Karang gigi juga memiliki tekstur yang terasa kasar dan berpori ketika diraba menggunakan lidah dan bau mulut. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama dan tidak ditangani dengan tepat, gigi dan gusi kamu berisiko tinggi mengalami kerusakan.

Penyebab Karang Gigi

karang gigi

Photo :

Karang gigi terbentuk akibat penumpukan plak pada gigi yang lama tidak dibersihkan. Plak merupakan lapisan tipis pada gigi yang terbentuk dari sisa makanan yang tertinggal di mulut. Ada berbagai penyebab karang gigi, di antaranya:

- Kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga akibat jarang menyikat gigi

- Jarang membersihkan gigi dengan dental flos atau benang gigi

- Konsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung gula, seperti permen, susu, minuman kemasan, dan kue

- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol

- Mulut kering yang disebabkan efek samping obat antidepresan, antihistamin, kemoterapi, dan sindrom Sjögren

Bakteri yang ada pada karang gigi berisiko menyebabkan terjadinya iritasi pada gusi dan gigi. Seiring berjalannya waktu, iritasi bisa memicu radang gusi atau gingivitis. Padahal, gingivitis sebenarnya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan rutin melakukan pembersihan gigi di dokter gigi.

Jika tidak segera ditangani, gingivitis bisa semakin parah dan menyebabkan periodontitis, yaitu penyakit gusi yang bisa menyebabkan gigi tanggal serta kerusakan pada tulang dan jaringan di sekitar gigi. Periodontitis yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Macam-Macam Karang Gigi 

Sakit gigi.

Photo :
  • Times of India

Karang gigi berdasarkan lokasinya terbagi menjadi dua jenis, yaitu karang gigi supragingival dan subgingival. 

Karang Gigi Supragingival 

Karang gigi supragingival adalah karang gigi yang terletak di atas garis gusi. Umumnya berwarna kekuningan dan mudah untuk dibersihkan. Karang gigi ini bisa menyebabkan radang gusi ringan bernama gingivitis. Gingivitis ditandai dengan gusi berdarah jika menyikat gigi. 

Karang Gigi Subgingival 

Karang gigi subgingiva adalah karang gigi yang terbentuk di bawah garis gusi. Sebenarnya, materi penyusunnya sama dengan karang gigi yang di atas gusi. Namun, di bawah gusi biasanya karang gigi menyebabkan perdarahan yang lebih parah dan ditandai dengan warna hitam.

Warna hitam tersebut berasal dari darah yang mengalami oksidasi. Karang gigi subgingival bisa menimbulkan masalah yang lebih serius, yaitu periodontitis. 

BERSIHKAN KARANG GIGI ANDA

Photo :
  • U-Report

Periodontitis berbahaya karena biasanya menyebabkan tulang penyokong gigi, yaitu tulang alveolar, terkikis. Masalah ini ditunjukkan dengan goyangnya gigi karena tulang yang mendukungnya tidak lagi ada, serta gusi mudah berdarah secara spontan. Tidak hanya itu, karang gigi ini juga berisiko menimbulkan infeksi yang lebih serius, yaitu abses periodontal. 

Abses ditandai dengan keluarnya nanah dari pinggir gusi, atau pipi bengkak dan merah. Karang gigi subgingival sangat keras dan sulit dibersihkan karena posisinya yang berada di bawah gusi. Prosedur pembersihannya bukan dengan scaling, namun dengan root planing.

Bahkan, pada kasus karang gigi yang terlalu dalam hingga ke ujung akar gigi, pembersihan mungkin dilakukan dengan melakukan bedah periodontal. Bedah ini biasanya sekaligus memasukkan bone graft atau material tulang pengganti untuk mendukung gigi agar tidak goyang kembali.

Cara Mencegah dan Pengobatan Karang Gigi

Ilustrasi sedang bersikat gigi

Photo :
  • U-Report

Sebenarnya, tak sulit untuk mencegah karang gigi. Karang gigi dapat dicegah dengan melakukan perawatan gigi secara rutin di rumah. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

- Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride

- Membersihkan gigi dengan dental floss atau benang gigi setidaknya satu kali sehari

- Menggunakan obat kumur minimal satu hari sekali

- Melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi di dokter gigi tiap 6 bulan sekali

- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang

- Tidak merokok atau kurangi rokok

Selain untuk mencegah karang gigi, pemeriksaan dan perawatan gigi setiap 6 bulan sekali dapat mendeteksi masalah di gigi sejak dini. Dengan begitu, penanganan pun dapat dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi pun bisa dihindari.

Obat kumur.

Photo :
  • Freepik

Namun, plak di gigi yang sudah mengeras dan menjadi karang gigi tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter akan menganjurkan scaling gigi. Scaling gigi adalah tindakan medis non-bedah (tanpa sayatan) yang menggunakan scaler, yaitu alat khusus untuk mengikis karang-karang di gigi. Scaler tersedia dalam jenis manual dan ultrasonik.

Masing-masing jenis scaler tersebut memiliki fungsi yang sama. Namun, scaler ultrasonik lebih sering digunakan daripada scaler manual. Hal ini karena scaler ultrasonik membuat proses pengikisan lebih cepat dan mengurangi risiko nyeri.

Sebelum menjalani scaling gigi, beri tahu dokter jika kamu tengah mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti heparin atau warfarin. Dokter juga dapat memberikan obat bius lokal guna mengurangi rasa sakit yang mungkin muncul akibat prosedur ini. Informasikan pula pada dokter bila kamu memiliki reaksi alergi terhadap obat bius.

Nah, itu tadi penyebab karang gigi, jenis dan cara mengatasinya. Yuk, mulai jaga kesehatan gigi dan mulut!

Ilustrasi dokter gigi.

Lebih dari 50 Persen Orang Indonesia Alami Masalah Gigi dan Mulut, Terbanyak Karies pada Anak

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 57,6 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, namun klinik gigi belum memadai.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024