Tragedi Itaewon, Apa Penyebab Henti Jantung Massal?
- AP Photo/Lee Jin-man
VIVA Lifestyle – Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan setidaknya menewaskan lebih dari 150 orang. Penyebab dari kematian para korban adalah henti jantung.
Diperkirakan sekitar 100 ribu orang berkumpul di wilayah yang populer dengan perayaan Halloween itu. Ini menjadi pesta Halloween pertama sejak dihapuskannya aturan COVID-19.
Henti jantung adalah ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak tanpa adanya tanda awal. Ini adalah kondisi darurat medis dan bisa menjadi fatal dalam hitungan menit.
Apa yang terjadi di Itaewon adalah terjebak dalam kepadatan dan massa yang terlalu banyak memenuhi gang-gang sempit.
Menurut laporan dan banyak terlihat di video yang beredar, orang-orang berjalan menurun dengan ruang yang sulit untuk bernapas. Terjebak dalam kepadatan tanpa bisa bergerak sangat berdampak pada kehidupan manusia karena kurangnya udara, sirkulasi udara yang tidak baik dan peluang terinjak bahkan dengan sedikit provokasi.
Henti jantung terjadi saat jantung berhenti memompa darah di mana dikatakan disebabkan oleh aritmia. Aliran darah berhenti ke otak dan organ-organ penting lainnya.
Orang kehilangan kesadaran dan menjadi tidak responsif selama henti jantung. Ini adalah keadaan darurat medis dan orang tersebut harus diberikan CPR segera atau jika tidak akan semakin sedikit peluangnya untuk selamat.
Kondisi ini tidak muncul dengan tanda terlebih dahulu. Namun, seseorang bisa mengalami sesak napas, nyeri dada, pusing, jantung berdebar dan akan pingsan saat henti jantung.
Karena ini adalah kondisi kritis, jangan tunggu lebih lama dan segera panggil bantuan medis. Sementara itu, berikan CPR padanya.
Dikutip dari laman Times of India, CPR atau cardiopulmonary resuscitation adalah pertolongan pertama untuk henti jantung. Ini akan memberikan kompresi cepat dan keras pada dada untuk melanjutkan lagi napas.
Bagaimana cara memberikan CPR? Pertama-tama, Anda harus terlatih dalam hal ini. Jangan mencobanya karena panik jika Anda tidak terlatih.
- Baringkan korban dan buka aliran napas.
- Periksa pernapasan. Jika mereka tidak bernapas, mulailah CPR
- Lakukan 30 kali tekanan dada
- Lakukan dua napas pertolongan
- Ulangi hingga bantuan medis datang.