Begini Cara Kerja Daun Bungkus Papua Perbesar Mr P
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Ukuran organ intim pria yang besar biasanya menjadi impian sebagian besar lelaki lantaran dianggap bisa menambah kenikmatan seksual dan seringkali diidentikan dengan keperkasaan. Dengan begitu, semakin banyak produk yang ditawarkan untuk memuaskan hasrat tersebut, salah satunya adalah daun bungkus Papua. Produk yang diklaim bisa membesarkan ukuran organ vital pria ini sudah diincar sejak dahulu.
Dalam perbincangan di kanal YouTube Kata Dokter, dr. Arini Widodo, SpKK menjelaskan soal daun bungkus Papua. Daun bungkus papua ini sangat populer untuk segelintir orang, bahkan diyakini dapat memperbesar organ intim pria secara permanen. Namun, dokter Arini menegaskan bahwa daun tersebut tidak bisa secara permanen memperbesar organ intim pria atau lebih sering disebut Mr P.
“Jadi, dia sebenarnya hanya menimbulkan efek iritasi atau peradangan sementara di penisnya tersebut. Dan kemudian ini juga perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan masalah-masalah kulit. (Jadi sebenarnya tidak aman) iya,” kata dr. Arini Widodo, SpKK yang dikutip dari kanal YouTube Kata Dokter pada 31 Oktober 2022.
Perlu diketahui bahwa daun bungkus papua ini memberikan efek iritasi dan peradangan pada area genital seseorang. Sehingga akan menarik pembuluh darah di area kelamin supaya melebar. Jadi penis atau organ intim tersebut akan tampak lebih besar. Besar tersebut juga hanya pada bagian kulit saja, bukan pada area penisnya.
“Karena sebenarnya si daun bungkus papua ini bersifat namanya basa kuat. Jadi, dia sangat menyebabkan iritasi. Dari kandungan daunnya sendiri itu sudah merupakan iritan kuat karena sifat pH nya itu. Karena pH nya itu sangat basa, dia dapat menimbulkan reaksi iritasi,” lanjutnya.
Namun, dia menegaskan bahwa efek yang ditimbulkan daun bungkus papua ini bukan hanya iritasi saja. Sebab, terkadang, selain merah, bengkak, daun ini juga dapat menimbulkan lepuh-lepuh pada area kelamin. Bahkan, lepuh-lepuh tersebut untuk jangka panjang bisa menjadi luka tertentu.
Dr. Arini mengatakan bahwa sepengetahuannya, di Papua setelah menggunakan daun tersebut dilarang mandi selama tiga hari. Karena itu, sangat mungkin area kelamin tersebut akan melepuh, luka, dan kotor. Apalagi, dalam waktu tersebut jika melakukan hubungan seksual maka, kelamin akan semakin kotor.
“Jadi ini menjadi sesuatu yang berbahaya, malah dapat meningkatkan risiko infeksi. Bisa infeksi menular seksual, kemudian bisa infeksi sekunder bakteri seperti jadi bernanah dan lain-lain,” ungkapnya.
“Untuk seluruh pemirsa Hidup Sehat Plus supaya berhati-hati dengan iklan-iklan ini (daun bungkus papua). Karena, tidak semuanya yang katanya alami mungkin dengan daun saja itu aman (padahal berisiko),” pesan dr. Arini Widodo, SpKK.