5 Tips untuk Mencegah Cedera Saat Lari bagi Pemula

Ilustrasi pelari
Sumber :
  • Instagram Hoka Indonesia

VIVA Lifestyle – Jika Anda seorang pelari, Anda tahu bahwa menabrak trotoar bisa sangat merugikan tubuh. Dari lutut pelari hingga shin splints, cedera dapat menyabotase latihan Anda atau lebih buruk lagi — itu dapat membuat Anda tersingkir selama leg pertama kompetisi yang telah Anda habiskan selama berbulan-bulan untuk berlatih.

Coach Andi Sugiyanto, Hokka Running Indonesia mengatakan untuk menghindari cedera saat lari, sebelum memulai lari harus diawali dengan pemanasan, dan diakhiri dengan cooling.

"Buat pemula itu penting banget melakukan pemanasan minimal 5 menit, dan saat selesai running juga harus melakukan cooling," ujar Coach Andi di Jakarta. 

Nah, berikut ini adalah enam hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu meminimalkan peluang Anda mengalami cedera seperti dikutip dari health.clevelandclinic.org.

1. Kenakan alas kaki yang tepat

Bahkan sebelum Anda menabrak trotoar atau trek, tingkatkan kepercayaan diri Anda dengan sepatu lari yang tepat. Kaki Anda harus pas di tumit, dengan sedikit ruang gerak di sekitar jari kaki Anda, kata ahli fisiologi olahraga Christopher Travers, MS. 

Untuk menjamin kecocokan terbaik, dapatkan pemasangan yang tepat di toko lari khusus dan kenakan kaus kaki lari biasa saat Anda pergi. Tapi itu tidak cukup untuk membeli sepatu yang tepat. Anda juga perlu menjaganya dengan benar. 

Menjawab antusiasme dan kebutuhan konsumen Indonesia terhadap perlengkapan olahraga, merek sepatu lari HOKA membuka toko pertama di Indonesia hari ini yang berlokasi di lantai 1, Pondok Indah Mall 3, Jakarta. 

Merek asal Prancis ini senantiasa terus berikan pengalaman belanja yang lebih baik pada pelanggan dengan menghadirkan fasilitas foot scan dan treadmill yang tidak hanya membantu pelanggan agar dapat menemukan ukuran sepatu yang tepat untuk berlari, berjalan, mendaki, dan training, tetapi juga untuk mendapatkan gambaran pengalaman penggunaan sepatu selayaknya sedang digunakan dalam berbagai aktivitas dan medan melalui alat treadmill yang tersedia.

Selain itu, toko pertama HOKA akan menyediakan beberapa jenis sepatu lari model terbaru seperti Mach 5 dengan inovasi foam terbaru PROFLY™+ yang lebih ringan dan tangguh, Rocket X, dan  Carbon X3, serta sepatu boot outdoor Tor Ultra Hi 2 Waterproof dengan yang diciptakan secara inovatif untuk menunjang aktivitas lari dan trekking dengan karet outsole Vibram® MegaGrip yang digabungkan dengan midsole EVA dan RMAT®.

“Kami berharap melalui dibukanya toko pertama ini, HOKA tidak hanya dapat menghadirkan pengalaman berbelanja yang lengkap dan menyenangkan bagi pelanggan, namun juga turut memberdayakan masyarakat Indonesia agar tetap aktif dengan dukungan inovasi dan produk kami yang variatif,” kata Nino Priambodo, General Manager Brand Marketing PT MAP Aktif Adiperkasa, saat pembukaan store, Jumat 28 Oktober 2022.

2. Lenturkan otot

Salah satu cara terbaik untuk mencegah cedera adalah dengan menjaga tubuh tetap longgar dan lentur. Untuk melakukan ini, tambahkan latihan fleksibilitas ke dalam rutinitas Anda.

Juara Bank Jateng Borobudur Marathon 2024, Pelari Kenya Moses Mbugua Gaikarira: Rutenya Menantang dan Sangat Indah

“Semakin fleksibel tubuh Anda, semakin banyak rentang gerak yang Anda miliki dan semakin tidak rawan cedera,” kata Travers.

3. Dengarkan tubuh Anda

Smartwatch Ini bikin Ketagihan, Lari Tanpa Ribet

Tidak ada yang tahu tubuh Anda lebih baik dari Anda. Jika Anda merasa lesu atau lelah, sebaiknya lewati latihan hari itu. Atau Anda mungkin perlu mengurangi waktu atau jarak yang semula Anda rencanakan untuk berlari.

Istirahat juga penting. Luangkan waktu dari berlari setiap minggu untuk membantu menghindari cedera dan kelelahan yang dapat terjadi saat Anda mendorong terlalu keras.

Perbaiki Otot Usai Olahraga, Ini Makanan Bernutrisi Tinggi yang Direkomendasikan

4. Bangun kekuatan dan daya tahan secara bertahap

Selalu pelan-pelan saat Anda memulai. Jika Anda berlatih untuk 5K, Anda tidak akan berlari sejauh itu pada hari pertama pelatihan Anda. Mulailah dengan lari yang lebih pendek dan secara bertahap tingkatkan jarak Anda selama beberapa minggu.

5. Bicaralah dengan dokter 

Akhirnya, sebelum Anda memulai pelatihan Anda, tanyakan kepada dokter Anda. “Mereka mungkin memiliki beberapa saran pencegahan cedera dan dapat mengatasi segala keterbatasan yang mungkin Anda miliki,” kata Travers.

Menerapkan kiat-kiat ini dapat membantu Anda menjadi pelari yang lebih kuat dan memberdayakan Anda untuk mencapai tujuan Anda, tidak peduli seberapa ambisiusnya itu.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya