Jangan Abai, Malnutrisi pada Pasien Kanker Picu Dampak Berbahaya

Ilustrasi pemeriksaan pasien kanker.
Sumber :
  • U-Report

VIVA ShowbizPasien kanker membutuhkan nutrisi yang mencukupi agar kondisi sistem imunitas tubuhnya kian membaik dan bermanfaat pada angka harapan hidup. Sebaliknya, kekurangan nutrisi pada tubuh akan memicu dampak berbahaya jangka panjang yang mengancam nyawa.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Hal itu dipaparkan oleh dokter spesialis gizi klinik dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi MARS yang menyebutkan bahwa kekurangan gizi atau malnutrisi berdampak fatal pada pasien kanker. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Bahkan data yang dicatat, sebesar satu dari lima pasien kanker meninggal karena malnutrisi yang dialami, alih-alih sel ganas yang ada di tubuhnya.

Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan dan Natuna Perkuat Distribusi Energi Nasional

Pasien penderita kanker payudara

Photo :
  • U-Report

"Sebanyak 10 dari 20 persen pasien kanker meninggal justru karena konsekuensi malnutrisinya dibandingkan dari penyakitnya itu sendiri, jadi penting kita perhatikan nutrisi pada pasien-pasien tersebut," dalam acara virtual Media Briefing Fresenius Kabi - Hindari Malnutrisi pada Pasien Kanker Untuk Membantu Kesuksesan Terapi dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Senin 24 Oktober 2022.

Gemuk Lemak atau Gemuk Air? Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya

Lebih dalam, dokter Cindi menjrlaskan bahwa malnutrisi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan protein, energi dan zat lainnya yang dibutuhkan tubuh sehingga menyebabkan perubahan pada fungsi fisik dan mental.

Ada pun dokter Cindi menyebutkan bahwa berdasarkan laporam Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, membeberkan sebanyak 50 persen kanker berisiko mengalami malnutrisi.

Gejala Awal Kanker

Photo :
  • U-Report

Ketika malnutrisi dialami pasien kanker, sistem imun tubuh tak mampu melawan risiko infeksi yang mengintai, bahkan bisa memperburuk kondisi. Berat badan pun ikut menurun sehingga perawatan yang diberikan akan semakin lama dan perbaikan akan terjadi dalam waktu lama.

"Kalau itu terjadi kualitas hidup jadi berkurang secara fungsional, respon terapi dan harapan hidupnya pun jadi berkurang, ditambah dengan kasus makannya susah akan menjadi makin malnutrisi," tambah Cindi.

Maka dari itu, penting bagi pasien kanker yang terapi, ikut diberi pemenuhan sumber nutrisi tepat agar meminimalisir infeksi dan proses penyembuhan cepat.

Dalam tahapan ini, pasien kanker juga tak memiliki pantangan namun dengan batasan tepat. Seperti asupan protein hewani maksimal 1,5 gram per kilogram berat badan per harinya.

Juga pada lemak, sebaiknya yang mengandung omega 2 sebagai sumber lemak tak jenuh. Selebihnya, penuhi kebutuhan karbohidrat dan vitamin serta mineral dari sayur dan buah. Termasuk juga protein nabati yang tak boleh luput.

"Jadi jangan diutamakan nasinya dulu, yang penting yaitu proteinnya dan lemak bagusnya penuhi, sisanya yang kurang itu kita tambahkan dari nutrisi yang lain vitamin dan mineral, bukan berarti prioritas sayur dan buah," imbuh Cindi.

Namun apabila pasien masih tidak dapat mengasup makanan sesuai kebutuhan hariannya atau sulit memenuhi kebutuhan EPA, protein, dan energi sesuai anjuran, maka suplementasi dengan ONS (oral nutritional supplement) atau disebut juga makanan cair bisa menjadi salah satu solusi lainnya.

Hal itu sejalan dengan misi Caring for Life oleh Fresenius Kabi Indonesia yang berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Kali ini bersama dengan Yayasan Kanker Indonesia, kami memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan nutrisi dan solusi untuk membantu mencegah dan mengatasi malnutrisi. 

"Kami juga terus melakukan inovasi untuk menyediakan produk nutrisi berkualitas sesuai dengan rekomendasi," tandas Direktur PT Fresenius Kabi Indonesia, Herlina Harjono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya