Varian XBB Picu Lonjakan COVID-19, Kini Kasus Mulai Mereda
- Freepik
VIVA Lifestyle – Kenaikan kasus COVID-19 yang cukup drastis di Singapura diduga kuat akibat munculnya varian baru XBB. Namun dijelaskan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, kasus COVID-19 saat ini menurun perlahan dan sudah melewati puncak kasus.
Singapura berada di tengah gelombang COVID-19 yang didorong oleh varian XBB dan kasus yang terinfeksi ulang. Berdasarkan pekan lalu, jumlah kasus COVID-19 di Singapura sudah mencapai puncak dan mulai turun, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung. Scroll yuk untuk simak selengkapnya.
"Sekitar 20 persen kasus setiap hari adalah infeksi ulang," kata Menkes, dikutip dari laman Channel News Asia.
Sebelumnya, kasus konfirmasi harian di Singapura mencapai 6 ribu kasus per hari. Hal itu terjadi dengan munculnya varian XBB. Namun, angka kasus mulai menurun dan masih terus dipantau apakah akan terjadi kenaikan kembali atau penurunan kasus.
"Kami harus terus melihat apakah (jumlah kasus) meningkat lagi, karena itu bisa terjadi,” kata Ong
Jika tren turun berlanjut, kata dia, itu berarti gelombang memuncak lebih awal dari yang diharapkan. Tak hanya itu, Menkes juga menambahkan bahwa orang masih harus divaksinasi.
“Tapi kalau terus turun dari sini, berarti modelling kami sebenarnya agak pesimis. Kami pikir itu akan mencapai puncaknya pada paruh pertama November," tuturnya.
Ada pun Menkes merekomendasi untuk manula untuk mengambil vaksin bivalen baru dari Moderna karena itu adalah versi terbaru yang lebih efektif terhadap varian saat ini. Sekitar 20.000 orang berusia 50 tahun ke atas telah menggunakan vaksin baru itu.
Awal pekan ini, Kementerian Kesehatan (MOH) mengatakan bahwa vaksin bivalen akan ditawarkan kepada petugas kesehatan di sektor publik dan swasta mulai 25 Oktober. Anak-anak berusia enam bulan hingga empat tahun dapat menerima vaksinasi utama mereka dengan vaksin Moderna/Spikevax mulai 25 Oktober.
Sebelumnya, Subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker. Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
“Peningkatan kasus gelombang XBB di singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” ujar Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril, dikutip dari laman Kemenkes RI.