Jangan Sepelekan, Bahaya Diabetes Pada Ibu Hamil Picu Kebutaan Dini
- Freepik/user18526052
VIVA Lifestyle – Kehamilan yang sehat tentu menjadi dambaan banyak pasangan agar dapat menjalani masa-masa spesial itu dengan bahagia. Namun tak dipungkiri, berbagai penyakit yang tidak terdeteksi dialami oleh sang ibu dan memberi dampak berbahaya bagi ibu dan janinnya seperti diabetes.
Diabetes yang dialami seseorang mengakibatkan terlalu banyak kadar gula darah dalam tubuh (glukosa). Diabetes sendiri termasuk penyakit kronis yang rentan mengintai seseorang dengan gaya hidup sedentari yang mencakup gemar makan makanan manis, tinggi kalori, dan minim gerak.
Dokter Spesialis Mata Konsultan Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K), menegaskan bahwa diabetes bisa berdampak buruk pada siapa pun sehingga harus dipantau dan dikontrol. Tak terkecuali pada ibu hamil, di mana diabetes yang tidak terkontrol akan memperberat kehamilan, termasuk gangguan penglihatan.
"Pada ibu hamil dengan diabetes, kehamilan akan memperberat gangguan retinanya. Selalu ada risiko retinanya makin berat, bisa menurun penglihatan bahkan menuju ke kebutaan. Sebelum hamil, cek mata dulu," ujarnya dalam acara webinar beberapa waktu lalu.
Selain itu, dokter Gita menganjurkan agar para ibu hamil dengan diabetes mau mendeteksi masalah pada mata sejak awal kehamilan. Dengan dideteksi sejak trimester awal, gangguan penglihatan hingga kebutaan bisa terhindarkan dengan berbagai pengobatan tepat.
"Sehingga saat dideteksi, ada retinopati bisa diatasi lebih awal. Biasanya DR (Retinopati diabetik) pada ibu hamil berisiko menjadi berat dan mengancam penglihatan. Oleh karena itu sebaiknya sebelum hamil atau trimester pertama, gangguan retina sudah terdeteksi," terangnya.
Dokter Gita menambahkan bahwa Indonesia saat ini menempati peringkat 5 dunia dengan penderita diabetes terbanyak. Dampak dari diabetes ini bisa mengarah pada gangguan penglihatan, yang mengacu pada kondisi DME (Diabetik Macular Edema) serta Retinopati diabetik (DR), yang dikhawatirkan dapat membahayakan kondisi ibu saat hamil serta janinnya.
"Segera lakukan pengobatan yang diperlukan, sebelum pasien hamil atau melahirkan. Pasca melahirkan perlu monitor ketat juga. Untuk janin, diabetes adalah faktor risiko yang berpengaruh sehingga perlu diawasi atau dirawat oleh dokter obsgin dan dokter peny dalam atau ahli diabetes," jelasnya.
Pada penderita diabetes, terlalu banyak gula darah dapat merusak pembuluh darah kecil di dinding belakang bagian dalam mata (retina) atau bisa saja menyumbat pembuluh darah secara keseluruhan. Hal itu yang lambat laun menimbulkan DR dan DME.
"Penderita diabetes tipe 1 dan 2 berisiko menderita DME dan kehilangan penglihatan. 43 persen pasien diabetes ini memiliki risiko untuk menderita diabetik retinopati dan 26 persen diantaranya juga memiliki risiko kehilangan pengelihatan. DME merupakan salah satu penyakit mata yang perlu dicegah dengan cara mendapatkan pengobatan sedini mungkin," tutur dokter Gita.