Robot Navigasi, Teknologi Teranyar Pembedahan Tulang Belakang

Ilustrasi sakit pinggang.
Sumber :
  • Freepik/shayne_ch13

VIVA Lifestyle – Operasi tulang belakang dikenal sebagai tindakan medis yang berisiko menyebabkan banyak pendarahan yang berakibat kematian. Menariknya, teknologi robot navigasi bisa jadi solusi menurunkan risiko tersebut.

Mengenal Bedah Endoskopi Spinal: Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang

Misalnya saja Robotic Navigation Spine Surgery, dijelaskan Spesialis tulang belakang RS Premier Bintaro, Dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT K-Spine bahwa Robotic Navigation Spine Surgery atau Robot Assisted Spine Surgery adalah suatu tindakan pembedahan yang menggunakan teknologi lengan robot dalam melakukan operasi pada tulang belakang.

Pada umumnya seorang dokter orthopedi melakukan pemasangan implan pada tulang belakang dengan cara ‘free hand’, cara ini mengandalkan pengetahuan anatomi tulang belakang dan dengan bantuan x-ray.

Viral Kisah Pria Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel, Keluarga Sebut Ada Keanehan Ini

Nantinya dokter orthopedi yang melakukan tindakan tersebut harus menjaga stabilitas tangannya ketika melakukan pemasangan implan melalui koridor yang sangat sempit dekat dengan struktur-struktur penting seperti saraf dan pembuluh darah.

Pemasangan implan dengan cara ‘free hand’ ini sebetulnya dapat dilakukan dengan aman, tetapi operasi tulang belakang dengan durasi yang cukup lama dapat menyebabkan seorang dokter kelelahan baik secara fisik maupun mental.

Inspiratif, Perjalanan Hendro Yulius Putro Merintis Sekolah Robot

Dia menambahkan, robot yang digunakan pada operasi tulang belakang dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang kali dengan ketahanan yang sangat tinggi tanpa mengurangi performa dan mengurangi risiko human error karena kelelahan sehingga akan meningkatkan hasil operasi pada pasien.

“Operasi dengan robot diawali dengan perencanaan pada mesin robot untuk menentukan arah dan posisi implant sehingga penempatan implant menjadi sangat-sangat akurat dengan tingkat akurasi 99 persen,” kata dr. Asrafi.

Sementara itu, operasi kasus-kasus kompleks dengan perubahan struktur anatomi normal menjadi sangat mungkin dilakukan dengan menggunakan teknologi robot, contoh kasus yang sulit dilakukan tanpa robot antara lain adalah scoliosis berat, rheumatoid arthritis pada tulang leher, penyakit degenerative berat pada tulang belakang dan pergeseran tulang derajat 3-4. Selain akurasi, penggunaan robot juga dapat meminimalisir dosis radiasi baik pada pasien, dokter dan staf kamar operasi.

Seiring dengan hal itu, RS Premier Bintaro meluncurkan ROBBIN (Robot Bintaro), sebuah terobosan baru dalam prosedur bedah tulang terutama di Asia Tenggara.Navigasi Robotik ini digunakan pada operasi tulang belakang dan juga kasus bedah tulang lainnya.

Teknologi ini memungkinkan pemasangan implant pada operasi tulang belakang memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Teknologi ini juga menggunakan teknik operasi minim sayatan dan cidera jaringan sehingga risiko pendarahan dan infeksi menjadi lebih sedikit, serta dapat mempersingkat waktu operasi dan pemulihan pasien.

Di mana robot yang telah terintegrasi dengan CT scan 256 slices, C-Arm dan di support dengan tekhnologi MRI 3 Tesla ini bisa memangkas waktu operasi tulang belakang yang awalnya memakan waktu 8 jam menjadi 2 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya