Cara Simpel dan Murah Cegah Stres di Rumah

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Stres kerap dialami oleh sejumlah masyarakat yang tinggal di perkotaan lantaran hiruk pikuk dan kepadatan aktivitas yang dijalani. Tak heran, banyak orang akhirnya rela merogoh kocek dalam demi 'healing' untuk meredam stres yang dialami selama di kota-kota besar.

Perempuan Berisiko Dua Kali Lipat Kehilangan Semangat Kerja Akibat Stres

Project Leader & Founder, EHFA dan President Indonesian Association for Suicide Prevention Dr. Sandersan Onie, menuturkan bahwa healing boleh sesekali namun mungkin dilakukan oleh minoritas mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar. Maka, Sandy, sapaannya, mengingatkan bahwa mencegah stres sebenarnya bisa didapat dari hal sederhana di rumah.

"Banyak aktivitas dan gaya hidup untuk kesehatan mental. Tidur penting sekali. Kita kalau lurang tidur pengennya marah-marah kan. Makanya penting tidur cukup," ujarnya dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Kaget! 30 Persen Pekerja Keuangan Indonesia Stres Berat, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi pasangan bersantai, sumber: Pixabay

Photo :
  • U-Report

Selain itu, perlu juga melakukan meditasi dengan teknik bernapas sederhana, juga olahraga rutin. Yang juga tak boleh dilupakan adalah memiliki inner circle atau lingkungan yang baik dan pengaruh positif.

Sibuk Banget Sampe Gak Sempet Pergi Spa, Begini Cara Raisa Me-Time dan Relaksasi

"Sama pentingnya kita butuh inner circle. Curhat adalah hal yang baik dan sehat. Kita butuh temen bukan untuk main saja tapi butuh teman yang bisa curhat dan mereka tidak menghakimi," jelasnya.

Apabila stres terasa sedikit lebih berat, Sandy mengingatkan pentingnya Me Time untuk coba dilakukan agar perasaan lebih tenang. Di saat stres masih begitu menjadi beban, maka Sandy menganjurkan ke psikolog agar masalah mental tak berdampak ekstrem.

"Ingat, tidak semua bunuh diri ada gangguan kesehatan jiwa. Kalau terlintas mau mati aja, jangan takut untuk cerita ke orang terdekat. Karena tidak ada orang yang imun terhadap pikiran tersebut. Kalau nggak hilang usai cerita, coba ketemu psikolog," bebernya.

Ilustrasi wanita/marah/stres.

Photo :
  • Freepik/wayhomestudio

Aktivis HAM dan penggiat inklusi Dr. Bahrul Fuad, M.A, menambahkan bahwa kesehatan mental juga perlu melakukan pendekatan secara agama. Akan tetapi, pendekatan secara agama ini harus didasari juga dengan ilmu sains sehingga sasarannya lebih tepat.

"Pendekatan agama boleh dengan solat, zikir tapi lengkapi dengan pengetahuan saintifik sehingga tahu pokok persoalannya, gimana cara mengobati," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya