Serba-serbi Fobia Sosial, Ciri-ciri dan Cara Pengobatannya

ilustrasi sosialisasi sehari-hari
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Pada orang yang mengalami fobia sosial, interaksi sehari-hari bisa memicu rasa malu, tidak percaya diri, insecure, dan takut akan penilaian orang lain terhadap dirinya. Semua perasaan tersebut muncul dalam jumlah yang sangat berlebihan hingga menganggu kehidupan sehari-hari seperti membuat Anda tidak produktif dalam bekerja dan mengurung diri di rumah. Fobia sosial bisa juga disebut sebagai social anxiety disorder dan merupakan salah satu kondisi mental yang paling sering terjadi. Sehingga, kondisi ini sangat mungkin untuk disembuhkan, selama Anda mau mencari bantuan.

Inflation Anxiety Bikin Gak Tenang? Ini 7 Tips Ampuh untuk Mengatasinya

Fobia sosial atau Social Anxiety Disorder (gangguan kecemasan sosial) diartikan sebagai rasa ketakutan yang dialami secara terus menerus dan luar biasa pada situasi sosial. Gangguan kecemasan sosial tersebut adalah salah satu jenis fobia yang ditandai oleh rasa cemas ataupun rasa takut yang berlebihan ketika berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar. Apabila tidak ditangani, maka fobia sosial dapat memberikan dampak buruk bagi kualitas hidup dan mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.

Seperti yang kita pahami bahwa manusia sejatinya adalah makhluk sosial. Berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu hal yang paling mendasar untuk kita lakukan setiap harinya. Akan tetapi, beberapa orang justru merasa cemas dan takut secara berlebihan ketika harus berinteraksi ataupun berada di tengah keramaian. Kondisi itulah yang kita sebut dengan istilah fobia sosial. Pada umumnya, rasa cemas merupakan sebuah emosi yang wajar dirasakan oleh semua orang.

Merinding, Momen Rachel Vennya Uji Nyali, Sempat Terdiam, Lihat Sesuatu?

Berikut ciri-ciri seseorang memiliki fobia sosial yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Gejala Emosi dan Perilaku

Viral Agus Salim Sesumbar Duit Donasi Gak Ada Gunanya, Jejak Digital Ungkap Fakta Sebaliknya

Cemas dan stres

Photo :
  • Pinkvilla

Kondisi ini dapat memengaruhi kondisi emosi dan perilaku pengidapnya. Berikut gejala yang perlu diperhatikan yang dilansir dari laman halodoc :

  • Merasa takut dinilai negatif oleh lingkungan.
  • Merasa cemas dapat mempermalukan diri sendiri.
  • Merasa takut berlebihan untuk bertemu dan berkomunikasi dengan orang baru.
  • Takut orang lain mengetahui kecemasan yang sedang kamu rasakan.
  • Cemas akan mengalami perubahan pada fisik, seperti keringat berlebihan atau gemetar.
  • Selalu menghindari untuk berbicara dengan kelompok baru.
  • Kerap mencari antisipasi terhadap hal-hal buruk yang belum terjadi.
  • Selalu memikirkan konsekuensi terburuk.

Pada anak-anak gejala ini akan disertai dengan kondisi tantrum, tidak mau jauh dari orang tua, hingga tidak mau bermain dengan teman sebayanya.

Sakit kepala atau pusing

Photo :
  • Times of India

Selain gejala emosi, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa gejala fisik, seperti:

  • Wajah yang memerah.
  • Detak jantung menjadi lebih cepat.
  • Gemetaran.
  • Berkeringat.
  • Sakit perut dan mual.
  • Kesulitan mengatur napas.
  • Pusing.
  • Sakit kepala ringan.
  • Ketegangan otot.

Gejala ini dapat berubah dan berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Kondisi ini akan semakin memburuk ketika pengidapnya kerap mengalami banyak perubahan, stres, atau tuntutan hidup. 

Biasanya, seseorang dengan kondisi ini akan kerap menghindari kondisi yang menyebabkan munculnya gejala, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan sementara. Gejala yang memburuk atau kecemasan akan terus berlanjut dalam jangka panjang apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat

Kapan harus ke dokter

Ilustrasi fobia.

Photo :
  • U-Report

Rasa takut dinilai negatif atau dihakimi orang lain sebenarnya wajar terjadi pada setiap orang. Seseorang juga masih dianggap normal jika sesekali menghindari situasi yang membuatnya tidak nyaman, misalnya bertemu dengan orang baru. Namun, konsultasikan dengan dokter atau psikolog jika rasa takut atau cemas disertai kondisi berikut:

  • Berlangsung lebih dari 6 bulan
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Menghalangi interaksi dengan orang lain
  • Memengaruhi produktivitas kerja atau prestasi di sekolah

Diagnosis Fobia Sosial

Perasaan cemas.

Photo :
  • U-Report

Untuk mendiagnosis fobia sosial, dokter akan melakukan tanya jawab terkait hal-hal berikut ini:

  • Gejala dan tanda yang dialami pasien
  • Waktu dan situasi saat keluhan muncul
  • Riwayat penyakit atau pengobatan
  • Peristiwa masa lalu yang memalukan

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah keluhan tersebut menyebabkan gangguan fisik, seperti jantung berdebar atau sesak napas. Bila diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti tes rekam jantung.

Cara pengobatan dan perawatan

Psikoterapi

Photo :
  • kesehatan

1. Psikoterapi

Perawatan psikoterapi, seperti terapi kognitif dilakukan untuk membuat pengidapnya mampu berpikir dan bereaksi terhadap situasi yang membuatnya merasa cemas dan takut.

2. Penggunaan Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tentunya bisa diberikan sesuai dengan saran dan anjuran dokter. Ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini, seperti anti depresan dan anti cemas.

3. Dukungan Keluarga

Selain pengobatan secara medis, dukungan keluarga maupun kerabat bisa membantu seseorang mengatasi kondisi ini. Terapi bukan hanya dilakukan pada pengidapnya, keluarga terdekat pun bisa mendapatkan terapi untuk mendukung proses pemulihan seseorang yang mengalami kondisi ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya