Prevalensi Jantung Tinggi, Alat Kesehatan Masih Andalkan Impor
- Freepik/rawpixel.com
VIVA Lifestyle – Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Oleh karenanya, alat kesehatan yang dapat menunjang pengobatan untuk penyakit tersebut, tinggi permintaannya, seperti ring jantung atau stent jantung, CT scan dan MRI.
Sayangnya, Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Ir. Sodikin Sadek, M.Kes, mengungkap, alat-alat kesehatan terkait jantung yang masuk dalam kategori high risk dan high technology belum dibuat di Indonesia. Scroll untuk informasi selengkapnya.
"Nah, yang baru diproduksi di dalam negeri ini adalah yang low risk dan yang low technology. Padahal, alkes yang banyak dibutuhkan yang high risk, yang high technology," ujarnya saat Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Surveyor Indonesia - Gakeslab Indonesia, di Hotel Mercure Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022.
Kata Sodikin, hal ini ditambah dengan permasalahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) alkes. Di mana belum terbiasanya tenaga kesehatan di rumah sakit untuk menggunakan alat kesehatan dalam negeri.
Oleh karena itu, untuk menanamkan keyakinan pada produk alkes lokal, Santoso meminta pada para produsen atau distributor alat kesehatan untuk memberikan trial pada user atau rumah sakit.
"Maka kita terus gencar, dari user di rumah sakit untuk terus coba produk alkes dalam negeri. Saya minta produsen dan distributor, dicoba dulu deh sebulan untuk lihat performanya," paparnya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas survei produk alkes, yang merupakan bagian penting dari proses sertifikasi TKDN, Gakeslab Indonesia menandatangani Nota Kesepakatan dengan Surveyor Indonesia.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia, dr. Randy H. Teguh, MM menyatakan, Gakeslab sepenuhnya mendukung pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian dalam menerapkan sertifikasi TKDN untuk industri alkes, menyusul keluarnya Peraturan Menteri Perindustrian No. 31/2022 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Alat Kesehatan dan Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro.
"Langkah Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo untuk mendorong terbukanya pasar alkes dalam negeri dengan keras, merupakan langkah awal yang harus diapresiasi dan ditindaklanjuti dengan mengawal pertumbuhan industri alkes," tuturnya.
Randy lebih lanjut menjelaskan, kerja sama ini juga akan berlanjut pada upaya-upaya melakukan pembelajaran bersama tentang proses sertifikasi TKDN alkes yang efektif dan efisien, sehingga dapat mempercepat proses sertifikasi alkes.
"Kami yakin bahwa kerja sama ini akan membawa terobosan yang sangat signifikan bagi proses sertifikasi TKDN alkes di Indonesia," tutup Randy H. Teguh.