Angka Pasien Penyakit Tidak Menular di Indonesia Semakin Meningkat

ilustrasi rumah sakit
Sumber :
  • vstory

VIVA Life – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melaporkan Indonesia mengalami peningkatan dalam prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM). Dalam Riskesdas 2018, Kemenkes mencatat prevalensi penyakit kronis yang bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat penyakit tidak menular.

UNICEF Sebut Pelarangan Israel terhadap UNRWA Berdampak "Mematikan" pada Anak Gaza

Hipertensi misalnya, Kemenkes menyebut prevalensi hipertensi naik dari 25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018, yang mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun. Scroll selanjutnya ya.

Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronis dengan durasi yang panjang dan disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku yang berkontribusi terhadap Disability-Adjusted Life Years (DALYs), yakni jumlah tahun yang hilang karena kematian prematur dan jumlah tahun produktif yang hilang karena disabilitas dan kematian yang terjadi, tak terkecuali pada orang Indonesia.

Kadin Dorong Kemenkes Kaji Ulang Aturan soal Kemasan Rokok Polos

Ilustrasi sedang mengecek kesehatan

Photo :
  • Pexels

Maka generasi muda saat ini dihadapi dengan segala bahaya kesehatan yang ada di sekitar, terutama risiko timbulnya penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia. Secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Key Facts yang diterbitkan pada 16 September 2022 bahkan melaporkan 74 persen kematian secara global diakibatkan penyakit tidak menular.

Pelantikan Pimpinan KKI Picu Kontroversi dan Kritik Tajam

Mengingat penyakit tidak menular berdampak pada berkurangnya masa dan kualitas hidup seseorang, Kemenkes bersama United Nations Children's Fund (Unicef) mengajak remaja Indonesia khususnya di Aceh dan Bandung untuk mengatasi tantangan kesehatan di masa depan, termasuk faktor risiko penyakit tidak menular akibat kesehatan mental, bahaya merokok dan polusi udara yang berdampak pada perubahan iklim. 

“Remaja berhak untuk didengar dan berpartisipasi secara otentik dan bermakna dalam semua hal yang mempengaruhi mereka, termasuk kesehatan dan kesejahteraan. Peluang untuk partisipasi dan pengambilan keputusan membantu meningkatkan ketahanan remaja dan perkembangan yang sehat. Sayangnya, remaja belum terlibat secara bermakna dalam berbagai upaya pengendalian penyakit tidak menular,” ungkap Sojung Yoon, perwakilan dari Unicef Indonesia.

Youth for Health Innovation Challenge

Photo :
  • ist

Atas dasar tersebut Unicef mengundang remaja usia 10-19 tahun untuk dapat bersama-sama mencari solusinya dengan cara ko-kreasi dengan menggunakan pendekatan inovasi untuk memastikan partisipasi remaja yang berarti dalam sebuah program yang bertajuk Youth for Health Innovation Challenge. Kemenkes bersama United Nations Children's Fund (Unicef) mengajak remaja Indonesia khususnya di Aceh dan Bandung untuk mengatasi tantangan kesehatan di masa depan, termasuk faktor risiko penyakit tidak menular akibat kesehatan mental, bahaya merokok dan polusi udara yang berdampak pada perubahan iklim.

Dalam program tersebut, remaja akan diberikan tantangan untuk menemukan cara-cara inovatif untuk menyuarakan ide, pemikiran, dan aspirasi mereka untuk mengatasi ancaman kesehatan yang muncul. Youth For Health Innovation Challenge juga akan membekali para remaja dengan pengetahuan kontekstual dan keterampilan abad ke-21 dan merancang ide-ide inovatif mereka menjadi keluaran yang dapat ditransfer ke komunitas mereka masing-masing.

“Program ini akan memastikan keterlibatan dan partisipasi remaja, termasuk mereka yang paling terpinggirkan dan rentan. Program ini akan memungkinkan remaja untuk membingkai ulang isu-isu saat ini, membayangkan kemungkinan masa depan, dan menguji ide-ide inovatif mereka berdasarkan pengalaman mereka sendiri," kata Sojung Yoon sebagai perwakilan dari Unicef dalam keterangan tertulisnya.

Baru-baru ini acara tersebut dilangsungkan di Aceh dan akan dilanjutkan di Horison Ultima Bandung pada 8 Oktober 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya