Disorot Media Luar, Tradisi Seks di Gunung Kemukus Jadi Sumber Cuan
- FOTO: VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA Lifestyle – Beberapa waktu lalu publik sempat dihebohkan dengan tradisi seks yang berasal dari gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah. Rupanya, di gunung tersebut ada pesta seks terselubung dengan kedok ritual penglarisan dan pesugihan. Pesta seks tersebut juga melibatkan ribuan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah.
Karena hal tersebut dikhawatirkan tradisi tersebut direstui oleh pemangku kebijakan lantaran besarnya pemasukan dan retribusi. Letaknya berada di Kompleks Pemakaman Pangeran Samudro 300 meter di atas permukaan laut. Pada malam Satu Suro, ribuan peziarah berkumpul di lokasi tersebut.
Bahkan, mereka disebut-sebut berasal dari ibu rumah tangga, karyawan swasta, sampai seorang aparatur sipil negara. Tradisi seks ini dilakoni sebanyak tujuh kali berturut-turut pada Kamis Pahing, Jumat Pon, Jumat Kliwon dan saat malam Satu Suro tiba. Mirisnya, banyak yang hubungan seks dilakukan bukan pasangan suami istri.
Mereka berhubungan badan dengan sesama peziarah dan bahkan bisa juga dengan memakai jasa pekerja seks. Tradisi seks ini konon katanya berasal dari abad ke-16 yang bermula dari sebuah cerita Pangeran Samudro yang berselingkuh dengan selir Raja alias ibu tirinya.
Dia kemudian ditangkap dan dibunuh di tempat itu, anehnya lokasi tersebut kemudian diyakini sebagai tempat keberuntungan. Tradisi seks ini bahkan sudah diungkap oleh media lokal dan juga media asing.
Salah satunya adalah stasiun televisi SBS Australia, menurut Subarno salah seorang paranormal di tempat dulu berziarah yang datang ke gunung ini adalah suami istri. Sehingga hubungan intim yang dilakukan adalah legal. Namun, hal ini kemudian bergeser usai ada pekerja seks komersial yang berkedok ritual.
Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UGM, tradisi seks itu sengaja dibuat oleh oknum untuk kepentingan ekonomi. Hal ini juga untuk mendongkrak bisnis prostitusi, katanya besarnya perputaran rupiah akan membuat wacana tradisi seks di sana terus diproduksi.
Imej negatif gunung Kemukus ini berusaha diubah sejak revitalisasi pada akhir Desember 2021. Kemudian gunung Kemukus menjadi salah satu wisata baru di Sragen yang tampilannya pun Instagramable. Ritual terdahulu memang menjadi budaya khas yang harus dijaga.
Namun, hal ini juga harus digaris bawahi karena budaya asli seringkali tergeser oleh hal-hal yang berbau negatif jauh dari budaya aslinya. Pergeseran ini dilakukan oleh segelintir oknum yang terorganisir hanya untuk meraup rupiah lebih besar.
Bahkan, media asing memberitakan hal tersebut sebagai budaya seks negatif. Dari hubungan seks yang sejatinya dilakukan oleh pasangan suami istri, kini beralih seperti prostitusi terselubung untuk mendapatkan penghasilan.