Kenali Gejala Penyakit Jantung yang Banyak Terjadi pada Wanita
- Times of India
VIVA Lifestyle – Serangan jantung merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Umumnya serangan jantung ditandai dengan nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu hingga punggung. Namun berbeda dengan wanita, disebut-sebut wanita lebih banyak mengeluhkan mual ketika terjadi serangan jantung.
"Mual salah satu gejala, kadang kok sensasinya kayak sakit ulu hati mual karena ada gejala otonom yang kena," kata spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, dr Ade Meidian Ambari SpJP(K), FIHA, FAsCC dalam program Hidup Sehat TvOne, Kamis 29 September 2022. Yuk scroll untuk simak artikelnya.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Ade bahwa bukan hanya mual saja, gejala lain yang juga perlu diperhatikan dari serangan jantung adalah keringat dingin.
"Kalau orang awam sebut tangan berkeringat punya jantung itu salah. keringat dingin di sini efeknya pompa jantung tergantung keringatnya banyak sekali baju sampai basah bahkan sering ganti baju," ujar dia.
Di sisi lain, Ade juga menjelaskan bagaimana membedakan antara mual karena masalah lambung dengan mual karena penyakit jantung. Yakni kondisi memberat saat dibarengi dengan aktivitas.
"Kalau gerd, nyeri ulu hati dibarengi dengan mual pilah apakah nyerinya timbul kalau kita telat makan, makan pedas asam tapi ada juga gejala timbul nyeri ulu hati dibarengi mual. Tapi pada saat aktivitas makin berat penyakit jantung koroner ciri khas dengan aktivitas berat, gejala makin berat karena jantung itu memompa darah lebih banyak padahal terjadi penyempitan di pembuluh darahnya," ujar dia.
Sementara itu, diungkap oleh Ade bahwa wanita lebih banyak mengalami masalah penyakit jantung lantaran terkait dengan persoalan menopause. Saat menopause, terjadi penurunan hormon estrogen pada wanita. Padahal hormon ini bertugas untuk menjaga fleksibilitas pembuluh darah dan memperlancar aliran darah. Itulah sebabnya saat menstruasi berhenti dan produksi hormon estrogen menurun, wanita seolah kehilangan ‘penjaga’ pembuluh darah.
"Perempuan lebih banyak kena serangan jantung, kita tau estrogen protektif tapi begitu menopause akan berkurang. Pada perempuan tahan sakit jadi agak telat dibawa ke rumah sakitnya, kadang-kadang fatal," ungkap Ade.